Hari Jumat: Hari Raya Umat Nabi Muhammad SAW

Hari Jumat: Hari Raya Umat Nabi Muhammad SAW

Hari Jumat: Hari Raya Umat Nabi Muhammad SAW

Hari Jumat adalah salah satu hari yang mulia. Imam as-Suyuthi, salah satu ulama kenamaan secara khusus menulis sebuah buku yang berjudul Nurul Lam’ah fi Khashaishil Jumah. Buku ini menjelaskan keutamaan-keutamaan yang dimiliki hari Jumat.

Penjelasan keutamaan-keutamaan tersebut didukung dengan beberapa hadis nabi dan pendapat ulama. Salah satu keutamaan hari Jumat adalah menjadi hari raya bagi umat Nabi Muhammad SAW.

Imam as-Suyuthi mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ibn Majjah sebagai berikut:

إن هذا يوم عيد، جعله الله للمسلمين، فمن جاء إلى الجمعة فليغتسل، وإن كان طيب فليمس منه، وعليكم بالسواك».

Sesungguhnya hari ini (hari Jumat) adalah hari raya yang telah diberikan Allah SWT kepada kaum muslim. Setiap orang yang melalui hari Jumat, sebaiknya mandi, jika ia memiliki minyak wangi, gunakanlah minyak wangi itu, dan bersiwaklah.

Namun dalam hadis ini ada seorang rawi yang diragukan ketsiqahannya, yaitu Sholih bin Abi al-Akhdhar. Sehingga hadis ini dianggap daif oleh para ulama. Meskipun daif, hadis ini masih boleh diamalkan, karena berkaitan dengan fadhail amal.

Selain hadis ini, ada juga hadis lain yang menguatkan, yaitu hadis riwayat Imam at-Thabarani berikut:

معاشر المسلمين إن هذا يوم جعله الله لكم عيدا، فاغتسلوا وعليكم بالسواك»

Wahai kaum muslimin, sesungguhnya hari ini (hari Jumat) adalah hari yang telah dijadikan Allah SWT sebagai hari raya bagi kamu semua. Maka mandilah dan bersiwaklah.

Hadis ini juga dinilai daif karena diriwayatkan secara mursal. Namun menurut al-Baihaqi ada riwayat lain yang bersambung. Meskipun demikian, hadis ini tetap bisa diamalkan karena fadhail amal.

Oleh karena itu, bagi segenap muslim, mari rayakan kehadiran hari Jumat sebagaimana merayakan hari raya, yaitu tampil dengan pribadi yang bersih. (AN)

Wallahu a’lam.