Bagi seorang muslim, berdoa merupakan bagian dari aktifitas kita sehari-hari, bahkan bisa dibilang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Mulai bangun tidur hingga tidur kembali, semuanya dilakukan dengan berdoa.
Biasanya kita berdoa agar mendapatkan hal-hal yang kita harapkan. Namun, ternyata hal yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan dan kita sebutkan dalam doa kita.
Dalam hal ini Ibn Athaillah as-Sakandari, ulama sufi dari Iskandaria Mesir memberikan petuah bijaknya kepada para hamba Allah yang mengharap sesuatu namun tak diberikan oleh Allah SWT, seperti berikut:
Jangan sampai tertundanya karunia Allah kepadamu setelah kau berulang kali berdoa membuatmu patah semangat. Karena Dia menjamin pengabulan doa sesuai pilihan-Nya, bukan sesuai pilihanmu; pada waktu yang diinginkan-Nya, bukan pada waktu yang kau inginkan.
Ibnu Athoillah al-Iskandari dalam Al-Hikam-nya menyebutkan bahwa tidak layak seorang berputus asa atas tertundanya karunia Allah setelah berulang kali berdoa, karena Allah mengetahui seluruh hal yang terbaik buat kita.
Dalam Al-Quran juga Allah telah menyebutkan:
وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Wallahu A’lam.