Setelah sebulan penuh menahan diri dari lapar, dahaga dan hal-lain lain yang bisa membatalkan puasa. Maka bulan Ramadhan yang dicinta akan pergi dan diganti dengan datangnya bulan nan fitri. Hari kemenangan ini mendapat sambutan hangat dari semua orang. Berbagai prosesi acara dalam menyambut lebaran pun diadakan.
Moment hari raya seringkali diidentikkan dengan sungkem ataupun kunjungan ke sanak famili untuk sekedar silaturrahmi, halal bi halal, saling meminta maaf, dan hidangan lebaran yang beraneka ragam, juga baju baru yang sudah bisa dilihat dari ramainya pusat perbelanjaan sejak beberapa hari menjelang lebaran.
Namun ada beberapa yang perlu kita perhatikan agar hari nan fitri ini benar-benar menjadikan kita kembali ke fitri. Hari raya harusnya bisa menjadi momentum bagi kita untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait hal-hal yang dilarang untuk dilakukan saat hari raya, antara lain:
Pertama, puasa
Meskipun puasa merupakan amalan yang baik. Namun hukum berpuasa saat hari raya baik Idul Fitri maupun Idul Adha adalah haram. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah r.a disebutkan :
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ
“Sesungguhnya Rasulullah Saw melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR.
Kedua, berlebih-lebihan saat makan.
Meskipun hari raya merupakan momen yang empuk untuk menyantap berbagai makanan yang disajikan yang pasti lebih beragam dan lebih enak dibanding saat hari-hari biasa. Namun jangan sampai kita makan berlebihan. Allah berfirman:
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-A’raf: 31)
Dan disebutkan dalam kitab Adab al-Syafi’i wa Manaqibi bahwa Imam Syafi’i berkata bahwa “kekenyangan membuat badan menjadi berat, hati menjadi keras, menghilangkan kecerdasan, membuat sering tidur dan lemah untuk beribadah.”.
Ketiga, berlebih-lebihan dalam berpakaian dan berdandan
Tidak hanya makan, berpakaian dan berdandan secara berlebihan dan mencolok pun dilarang bahkan terkadang ada yang terkesan membuat aurat karena terlalu ketat. Olehkarena itu, sebaiknya dalam berpakaian tidak melanggar batas-batas syar’i yang telah ditetapkan baik bagi pria maupun wanita.
Keempat, mengulur waktu salat
Silaturahmi ataupun acara halal bihalal tidak bisa menjadi alasan untuk mengulur-ulur waktu salat apalagi meninggalkannya. Maka alangkah baiknya jika tidak mengulur-ulur waktu salat karena khawatir akan lewat waktunya. Allah berfirman:
إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (QS. An-Nisa: 103)
Wallahu A’lam.