Haid dalam Islam dan Beberapa Hal Dasar yang Harus Kamu Ketahui

Haid dalam Islam dan Beberapa Hal Dasar yang Harus Kamu Ketahui

Bagaimana konsep haid dalam islam? Yuk simak paparan lengkapnya di sini.

Haid dalam Islam dan Beberapa Hal Dasar yang Harus Kamu Ketahui

وَيَسۡ‍َٔئَلُونَكَ عَنِ ٱلۡمَحِيضِۖ قُلۡ هُوَ أَذٗى فَٱعۡتَزِلُواْٱلنِّسَآءَ فِي ٱلۡمَحِيضِ وَلَا تَقۡرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطۡهُرۡنَۖ فَإِذَا تَطَهَّرۡنَ فَأۡتُوهُنَّ مِنۡ حَيۡثُ أَمَرَكُمُ ٱللَّهُۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلۡمُتَطَهِّرِينَ

Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum merekasuci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri (Al Baqarah: 222)

 

إنَّ هَذَا أَمْرٌكَتَبَهُ الله عَلى بَنَاتِ آدَمَ

“Sesungguhnya darah haid merupakan perkara yang ditetapkan oleh Allah SWT. kepada semua perempuan keturunan Nabi Adam.” (HR Bukharidan Muslim)

Pengertian Haid dan Hikmahnya

Haid merupakan darah yang keluar dari rahim seorang wanitaa pabila telah menginjak masaballigh.[1] Haid secara bahasa berarti “mengalirnya sesuatu”. Sedangkan menurut syari’at darah yang membuat perempuan berhadast yang bersifat alamiah, tanpa sebab apapun pada waktu-waktu tertentu yang sudah diketahui.[2] Haid adalah darah yang bersifat alamiah, bukan karena penyakit, luka, terjatuh, ataupun karena melahirkan.

Seorang perempuan, apabila dalam keadaan hamil, maka terputuslah masa-masa haidnya, sehingga ia tidak mengalami haid ketika hamil, karena ketika janin di dalam rahim ibunya tidak bisa makan makanan dari luar, maka Allah SWT. menjadikan getah darah dalam diri perempuan sebagai makanan untuk janin yang disalurkan melalui plasenta. Getah darah tersebut mengalir melalui pembuluh darah khusus, sehingga janin bisa mendapatkan makanan darinya.[3]

Usia Perempuan Haid

Setiap wanita jika dalam kondisi normal, akan mengalami haid dalam masa subur dan mengalami masa menopause atau berhentinya darah haid. Hanya saja tidak semua wanita sama waktu mulai haid dan waktu menopausenya, tergantung dengan kondisi tubuh, kesehatan, faktor psikis dan lain sebagainya yang mempengaruhi.

Biasanya kebanyakan wanita pertama kali haid ketika berumur antara duabelas sampai limabelas tahun. Beberapa ulama’ sepakat bahwa seorang wanita tidak akan haid sebelum usianya mencapai sembilan tahun. Jika seorang wanita telah mencapai usia Sembilan tahun dan melihat darah yang keluar dari kemaluannya, maka darah tersebut di hukumi sebagai darah haid walaupun hal ini jarang terjadi. Adapun darah yang keluar sebelum itu adalah dihukumi darah penyakit.

Sedangkan pada kebiasaan berhentinya adalah sekitar 50 tahun menurut Madzhab Maliki, 55 tahun menurut Madzhab Hanafi dan menurut Madzhab Syafi’I adalah 62  tahun dan jika selebihnya usia tersebut masih munculd arah, maka bukan dianggap darah haid atau disebut darah rusak. []

* *Pertama kali terbit di media islam damai sarkub.com