Hadapi Tantangan Abad ke-2 NU, Lakpesdam Akan Menggelar Muktamar Pemikiran NU

Hadapi Tantangan Abad ke-2 NU, Lakpesdam Akan Menggelar Muktamar Pemikiran NU

Hadapi Tantangan Abad ke-2 NU, Lakpesdam Akan Menggelar Muktamar Pemikiran NU
Konferensi pers Muktamar Pemikiran NU ke-2 di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (30/11). (Naufal/Islamidotco)

Jakarta, Islami.co – Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) akan menyelenggarakan kegiatan Muktamar Pemikiran NU.

Muktamar yang bertajuk “Imagining the Future Society” (Memimpikan Masyarakat Masa Depan) ini akan berlangsung pada tanggal 1-3 Desember 2023.

Bertempat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, sebanyak 800 orang peserta diprediksi akan menghadiri Muktamar Pemikiran seri ke-2 ini. Mereka berasal dari berbagai kalangan, mulai dari intelektual santri, aktivis, akademisi, hingga teknokrat NU.

Kegiatan yang didukung oleh Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia ini dilakukan untuk menjawab tantangan NU di usianya yang telah memasuki abad ke-2.

“Memasuki abad ke 2, NU menyadari bahwa masyarakat dan dunia berubah dengan cepat. Globalisasi, teknologi, tantangan ekonomi dan isu-isu global lainnya berdampak pada masyarakat Indonesia dan dunia islam secara umum,” papar Ketua Lakpesdam NU, Hasanuddin Ali, dalam konferensi pers yang berlangsung Kamis (30/11).

Menurutnya, Abad ke 2 NU menjadi gerbang awal untuk memasuki kebangkitan (kembali) NU dengan mempersiapkan infrastruktur, bangunan pemikiran, serta fondasi pemikiran, yang dibutuhkan untuk menciptakan kehidupan masyarakat di masa depan yang jauh lebih baik.

Bukan hanya soal isu kenegaraan, isu radikalisme, isu terorisme, civil islam society movement (Gerakan Masyarakat Islam Sipil), teknologi, ekonomi, isu politik yang berkembang selama perjalanan abad pertama, melainkan juga cara pandang masyarakat NU terhadap dunia global juga menjadi tantangan tersendiri bagi NU dalam memandang dunia di Abad ke 2 ini.

“Sehingga dibutuhkan strategi untuk menghadapi masalah-masalah dan tantangan tersebut agar masayarakat NU pada khususnya mampu melibatkan diri keranah yang jauh lebih luas,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdalla, saat mengawali konferensi pers, menjelaskan bahwa Muktamar Pemikiran ini menjadi ajang pertemuan bagi aktivis, intelektual, hingga santri dari lintas generasi.

“Karena perkembangan pemikiran anak muda NU sejak masa Gus Dur hingga sekarang ini mengalami perkembangan yang dinamis,” paparnya.

Muktamar Pemikiran NU ini akan menghasilkan refleksi pemikiran-pemikiran NU sebelumnya yang bisa digunakan sebagai acuan untuk memetakan masalah dan tantangan NU di Abad ke 2; dokumen pemetaan permasalahan dan tantangan yang dihadapi NU, Masyarakat dan dunia di Abad ke 2; rumusan strategi, roadmap ntuk menjawab permasalahan dan tantangan kedepan; serta adanya dokumen susunan strategi untuk meningkatkan mutu Pendidikan Perguruan Tinggi Islam di Indonesia.

Muktamar Pemikiran NU tidak hanya bertujuan untuk menghimpun pemikiran ulama dan kader-kader NU terkait dengan masyarakat masa depan yang selaras dengan nilai-nilai ahlussunah wal jamaah, melainkan juga merumuskan tatanan masyarakat masa depan yang bisa membawa dampak pada kesejahteraan kehidupan manusia. [NH]