Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam. Dakwah tidak selalu diartikan sebagai ceramah, menasehati orang, tetapi menunjukkan kebaikan atau berbuat baik kepada orang juga bagian dari dakwah. Hal ini sebagaimana dicontohkan Rasulullah dulu, dakwah beliau tidak hanya dengan lisan, tapi juga dengan perbuatan.
Habib Husein Ja’far al-Hadar dalam salah satu video di Islami.co mengingatkan bahwa dakwah itu mengajak orang kepada hidayah. Hidayah itu satu akar kata dengan hadiah. Artinya, orang yang berdakwah, harus seperti orang yang sedang memberi hadiah kepada orang lain. Kalau kita memberi hadiah kepada orang lain tentu harus dengan cara yang baik, memberi dengan senyuman, dan hadiahnya dibungkus dengan kado yang indah.
Gus Mus, kata Habib Husein, pernah berpesan, jangan sampai dakwahmu kalah tidak lebih lembut dari seorang kenek yang mengajak penumpang naik bis.
Menurut Habib Husein, ada tiga prinsip dakwah Islam yang perlu diperhatikan masing-masing pendakwah. Ketiga prinsip itu diambil dari kisah Sayyidina Muadz bin Jabal ketika diutus Nabi dakwah ke Yaman. Ketiga prinsip itu, Yassir wa la tu’assir, permudah dan jangan persulit, karena Islam itu agama yang mudah. Kadang yang mempersulit orang Islam itu sendiri, sehingga Islam terasa berat untuk diamalkan.
Prinsip yang kedua adalah sebarkan Islam itu dengan penuh kegembiraan, bukan dengan ketakutan. Jangan lagi keluar kata menakutkan, ancaman, teror, dan segala bentuk radikalisme dalam berdakwah.
“Enjoy saja, penuh dengan kegembiraan, pancing tawa, dan tebarkan senyum sebagaimana dicontohkan Nabi,” Kata Habib Husein Ja’far al-Hadar.
Prinsip dakwah berikutnya, persatukan dan jangan cerai beraikan. Ciri dakwah moderat itu mempersatukan, bukan mencerai-beraikan. “Kalau kamu punya 99 alasan untuk mencerai-beraikan umat, dan 1 alasan untuk mempersatukannya, maka pilihlah persatuan. Seperti kata para ulama, kalau kamu punya 99 dalil menyesatkan, dan 1 dalil yang masih bisa membuat dia dinilai tidak sesat, pilihlah satu dalil tersebut,” Tegas Habib Husein.