Habib Ali al-Habsyi: Berbuat Baik kepada Orang Tua adalah Kunci Terkabulnya Doa

Habib Ali al-Habsyi: Berbuat Baik kepada Orang Tua adalah Kunci Terkabulnya Doa

Habib Ali al-Habsyi: Berbuat Baik kepada Orang Tua adalah Kunci Terkabulnya Doa

Berbuat baik kepada kedua orang tua menjadi sebab seseorang beruntung di dunia dan di akhirat. Habib Ali Muhammad al-Habsyi seorang ulama ternama dari Hadramaut, Yaman adalah buktinya. Karyanya  yang hingga saat ini disenandungkan oleh jutaan umat dari berbagai penjuru dunia. Sosok wali qutub yang selalu disebut dan dielu-elukan oleh umat tidak lain karena sebab kuatnya kebaktian serta hormatnya beliau kepada sang ibunda.

Bakti dan cinta Habib Ali kepada Ibunya sangat luarbiasa. Sang habib tidak merasa memiliki harta ataupun barang yang berharga selama sang ibu masih hidup. Padahal Habib Ali memiliki harta yang barokah dan melimpah. Baginya semua yang ia miliki adalah milik ibunya.

Habib Ali mewasiatkan, tidak ada amalan yang manfaatnya paling besar di dunia ini selain birrul walidain. Seorang anak akan mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi Allah dan Rasul-Nya dikarenakan baktinya terhadap kedua orang tua.

Senada dengan itu, Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa Allah memerintahkan seorang anak untuk berbakti kepada orang tua yang telah bersusah payah mengandung, merawat, menafkahi, dan membesarkannya.

Bentuk bakti kepada orang tua salah satunya adalah dengan mendoakannya, bahkan bentuk bakti itu harus dilakukan meskipun salah satu atau kedua orang tua telah meninggal dunia. Doa kepada kedua orang tua dapat menjadi sebab turunnya rezeki, kelapangan hidup, dan cepat terkabulnya doa seorang anak.

Dikutip dari Habib Muhamad bin Yahya Baraqbah dalam ceramahnya, Habib Ali al-Habsyi Sohibul Maulid mengijazahkan, jika seseorang menginginkan doa cepat terkabul maka jangan lupa mendoakan kedua orang tua setelah shalat. Ini lah kunci terkabulnya doa seorang anak. Doa ini sebaiknya dibaca setiap bakda shalat fardhu, setelah wirid istighfar, dan dalam kondisi sebelum mengubah posisi duduk tasyahud akhir.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا ×٣

Rabbighfirli wa li walidayya warhamhuma kama rabbayani saghira

“Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan kasihanilah mereka sebagaimana mereka memelihara dan mendidik ku sejak kecil.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وارْحَمْنِي وَارْحَمْهُمَا واجْعَلْ الجَنَّةَ مَثْوَاهُمَا ومَأْوَاهُمَا ×٣×

Rabbighfirli wa li walidayya warhamni warhamhuma waj’alil jannah matswahuma wa ma’wahuma.

“Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang tuaku. Rahmatillah aku dan kedua orang tuaku dan jadikanlah surga sebagai tempat kembali untuk keduanya.

Selepas kumandang adzan sebelum iqamat, sebaiknya melafalkan doa, “Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan kasihanilah mereka sebagaimana mereka memelihara dan mendidik ku sejak kecil.” Doa tersebut dibaca sebanyak lima kali.

Jika kita menginginkan kelapangan hidup, doa ini lah yang akan menjadi wasilah pertolongan dan rahmat Allah turun, doa-doa dan permintaan lain yang kita panjatkan juga akan cepat dikabulkan olehNya. Wallahu a’lam bisshowab.

(AN)