K.H Mustafa Bisri, Gus Mus menyebutkan bahwa puncak dari orang yang alim adalah ketika dia telah menjadi manusia, seperti halnya Rasulullah SAW yang dapat memahami manusia dan memanusiakan manusia. Namun banyak orang yang dianggap alim tapi ternyata tidak dapat mengerti manusia dan memanusiakan manusia.
Gus Mus menyentil orang-orang yang mengukur manusia dengan dirinya sendiri, orang-orang yang merasa bahwa saat ada orang yang berbeda dengan diri mereka, maka dianggap bukan manusia.
Gus Mus bahkan merasa heran bahwa ada saja orang yang merasa bahwa Allah pasti akan marah saat dirinya marah.
“Kok ada orang merasa ketika dia marah, Gusti Allah marah. Ketika dia senang, dikira Gusti Allah ikut senang,” tutur Gus Mus saat menyampaikan tausiyah di acara Haul Gus Dur 2019 di Ciganjur semalam (28/12).
Menkopolhukam, Mahfudz MD, Imam Besar Masjid Istiqlal, dan mantan Menag, Lukman Hakim Saifuddin yang berada di belakang Gus Mus pun senyum-senyum mendengar “sentilan-sentilan” sahabat karib Gus Dur ini.
Menurut Gus Mus, orang-orang yang percaya diri seperti itu memiliki sifat takabur yang luar biasa karena menganggap dirinya sama seperti Allah SWT.
“Kok ada orang takabur seperti itu, itu menyamakan dirinya dengan Allah,” lanjut Gus Mus. (AN)