Di tengah-tengah pandemi corona yang masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarkat Indonesia, jagat Nusantara digemparkan oleh berita meninggalnya musisi sekaligus penyanyi lagu Malaikat Juga Tahu, Glenn Fredly. Penyanyi yang akrab disapa Glenn itu mengidap penyakit miningitis sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Setia Mitra, Jakarta, Indonesia.
Kepergian Glenn pun sontak membuat keluarga, sahabat karib, para fans dan masyarakat indonesia terkejut karena satu minggu sebelum wafatnya ia sempat ikut andil dalam kolaborasi konser musik dirumah aja penggalangan dana bantuan corona yang diusung oleh Najwa Shihab. Dan ternyata usut punya usut, penyanyi bersuara emas berdarah Ambon itu saat perekaman video kolaborasi konser musik di rumah aja sedang merasakan sakit kepala yang luar biasa karena penyakit yang telah dideritanya, namun karena rasa cintanya terhadap Indonesia ia sempatkan untuk ikut andil dalam konser penggalangan dana tersebut.
Selain dikenal sebagai musisi dan penyanyi, pribadi Glenn Fredly juga dikenal sebagai sosok aktivis sosial yang benar-benar peduli terhadap lingkungannya, dan semua itu ditunjukkan dalam perilakunya sehari-hari, semisal; di berbagai kesempatan ia selalu membela dan menyuarakan hak-hak kaum marginal khususnya warga Indonesia Timur, menyebarkan cinta damai di antara sesama, menghargai arti perbedaan dan juga mengajarkan arti ikhlas melalui lagu-lagunya.
Terlepas dari keyakinan yang dianut oleh Glenn Fredly, ternyata sikap yang ditunjukkan olehnya itu berbanding lurus dengan ajaran tarekat Maulawiyahnya Jalaluddin Rumi al Balkhi. Maulana Rumi dalam ajarannya selalu mengedepankan kebesaran hati, kesadaran diri dan keterpenuhan jiwa oleh rasa cinta kepada Tuhan dan makhluk-Nya.
Rumi dalam buku Divan e Syams-nya berkata mengenai kunci ajarannya;
ای نسخه اسرار الهی که تویی
وای آینه جمال شاهی که تویی
Wahai engkau yang menjadi lembaran Tuhan
Dan wahai engkau yang menjadi cerminan keindahan Tuhan (Rumi, Divan e Syams, Rubaiyyat, 1759)
Jalaluddin Rumi melalui baitnya di atas menyadarkan kepada kita semua bahwa kita adalah manifestasi Tuhan yang paling sempurna. Maka dari itu sifat-sifat kesempurnaan dan keindahan Tuhan hendaknya kita miliki dan kita aplikasikan dalam kehidupan bersama. Salah satu dari sifat keindahan Tuhan adalah memanusiakan manusia, dan itu bisa kita tunjukkan dengan cara menggaungkan suara orang-orang tertindas, mencintai sesama dan menghargai perbedaan yang ada. Dan itulah pokok dari ajaran tarekat yang telah dirintisnya.
Selain itu, kita sebagai manusia yang dibekali dengan ikhtiar atau pilihan juga harus menggunakan ikhtiar ini di jalan yang baik dan benar, agar kita tidak menjadi makhluk ciptaan Tuhan yang lebih buruk daripada syaitan, karena notabennya manusia dengan ikhtiarnya berpotensi lebih mulia daripada malaikat atau lebih buruk daripada syaitan. Dengan kita memilih serta melakukan perbuatan terpuji, maka kita akan menuai ketenangan jiwa dalam menghadapi kehidupan ini atau di kehidupan nanti. Sebagaimana yang telah dikatan Rumi;
خیر کن با خلق بهرايزدت
يا براي راحت جان خودت
Berbuat baiklah, Tuhan akan memberimu suatu pahala
Atau paling tidak, kan kau temukan ketenangan jiwa (Rumi, Matsnawi, Jilid 4, 1979)
Dari pokok ajaran tarekat Maulawiyah di atas, kita sering kali menyaksikan Glenn Fredly dalam acara konsernya menyuarakan suara kaum marginal, mengajak kita untuk bisa menghargai perbedaan dan mencintai sesama manusia, bahkan untuk kedaulatan negara pun ia pernah menulis surat secara pribadi kepada Presiden Jokowi untuk tidak segan-segan memboikot gerakan dan organisai yang anti Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan semua itu mau diyakini atau tidak merupakan bagian dari ajaran tarekat Maulawiyah Jalaluddin Rumi.
Selamat jalan kak Glenn, kebaikan dan karyamu akan selalu terkenang. (AN)
Wallahu ‘alam