Selain dihuni oleh para pemain jebolan klub dan sekolah sepakbola, ternyata timnas Indonesia juga diperkuat oleh para alumni pesantren. Bukan hanya itu saja, kedua pemain tersebut bahkan menjadi sosok yang berpengaruh bagi permainan timnas. Berikut biografi singkat dan kiprah keduanya.
Pertama, Rafli Mursalim. Dia adalah striker andalan timnas U-19 asuhan Indra Sjafrie. Pemain yang lahir 5 Maret 1999 ini merupakan alumni dari pesantren Al As’ariyah, Banten. Uniknya, Rafli merupakan jebolan Liga Santri Nusantara (LSN), turnamen usia muda yang diperuntukkan untuk pesantren. Pada 2016, ia mencetak 16 gol dan menjadi top skorer turnamen.
Indra Sjafrie memang terkenal tidak membeda-bedakan asal muasal dari seorang pemain. Biasanya, para pemain muda dihasilkan dari kompetisi usia muda seperti Piala Suratin atau kejuaran di bawah asosiasi klub. Sangat jarang dari pesantren, tapi kemampuan Rafli memang di atas rata-rata dan menjadikan Indra Sjafrie kepincut.
Kepercayaan itu dibayar dengan penampilan ciamik Rafli untuk timnas U-19 di ajang AFF Cup di Thailand tahun ini. Ia tampil impresif dengan mencetak 8 gol. Bersama Egy Maulana Fikri, ia menjadi pemain paling produktif di timnas.
Rafli memang memiliki darah sepakbola. Ayahnya sendiri merupakan mantan pemain junior di PSM Makassar. Saat ini, Rafli diminati banyak klub Liga 1 dan diprediksi akan menjadi bintang timnas Indonesia di masa depan.
Kedua, Evan Dimas. Tentu saja namanya tidak asing kita dengar. Ia adlah bintang sepakbola Indonesia dan kapten timnas u-23. Sama seperti Rafli, Evan juga ditemukan oleh tangan dingin seorang Indra Sjafrie. Namun, banyak yang tidak diketahui oleh publik, Evan Dimas adalah seorang santri.
Dilahirkan tanggal 13 Maret 1995, Evan Dimas adalah seorang gelandang kreatif asal Surabaya. Ia ngaji dan sekolah di SMA NU Shafta Lontar Citra Surabaya. Sedari kecil, Evan dilatih oleh Roy Kasianto dan bermain untuk SSB Mitra Surabaya dan Persebaya Surabaya.
https://www.instagram.com/p/BEbEN4Nv7CO/?taken-by=evhandimas
Terkait dengan para pesepakbola santri ini, dukungan dari pemerintah begitu tinggi seperti diadakannya Liga Santri Nusantara (LSN) yang diadakan tiap tahun.
“Sepak bola saat ini terus berkembang. Makanya dibutuhkan keterlibatan semua pihak termasuk kalangan pesantren,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, saat menjadi pembicara di Pondok Pesantren Al Abror Yamansari sebagaimana dikutip dari Antara.
Jadi, bagi kamu yang santri atau ragu memasukkan ke pesantren, tenang aja, kamu bisa juga menjadi pesepakbola loh. Evan Dimas dan Rafli Mursalim telah membuktikan bahwa santri bisa juga berprestasi dan menjadi bintang sepakbola.