Setiap orang mendambakan keberuntungan di dunia dengan tercukupi secara materi seperti kendaraan yang mewah, rumah yang megah maupun non materi seperti kedudukan, jabatan. Begitu juga keinginan sentosa dalam urusan akhirat dengan mendapatkan pahala yang berlipat.
Imam al-Mundziri dalam Kitab at-Targib wa at-Tarhib mengutip sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat Ibnu Abbas:
ﻭﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﺃﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ ﺃﺭﺑﻊ ﻣﻦ ﺃﻋﻄﻴﻬﻦ ﻓﻘﺪ ﺃﻋﻄﻲ ﺧﻴﺮﻱ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭاﻵﺧﺮﺓ ﻗﻠﺒﺎ ﺷﺎﻛﺮا ﻭﻟﺴﺎﻧﺎ ﺫاﻛﺮا ﻭﺑﺪﻧﺎ ﻋﻠﻰ اﻟﺒﻼء ﺻﺎﺑﺮا ﻭﺯﻭﺟﺔ ﻻ ﺗﺒﻐﻴﻪ ﺣﻮﺑﺎ ﻓﻲ ﻧﻔﺴﻬﺎ ﻭﻣﺎﻟﻪ
Artinya: Diriwayatkan dari Sahabat Ibnu Abbas RA bahwasanya Nabi bersabda: Ada empat kategori orang yang mendapatkan keberuntungan dunia dan akhirat. Pertama, Orang yang mempunyai hati yang bersyukur. Kedua, orang yang lisannya selalu dzikir. Ketiga, orang yang selalu bersabar ketika mendapatkan bala’. Keempat, Orang yang mempunyai istri Shalihah tak ada niat untuk berbuat dosa untuk dirinya dan harta suaminya. (HR. Thabrani)
Dari penjelasan hadis di atas dapat dipahami bahwa orang yang beruntung di dunia dan akhirat mempunyai empat ciri-ciri, yaitu:
Pertama, orang yang selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah kepada-Nya. Salah satu cara agar Manusia mau bersyukur adalah selalu melihat orang yang perekonomiannya di bawah standar dirinya. Ia akan mengetahui besarnya anugerah yang diberikan kepadanya.
Kedua, orang yang selalu berdzikir di mana pun ia berada. Lisan dan hatinya selalu basah dengan menyebut nama-Nya. Hal ini membutuhkan latihan yang terus menerus. Kadang seseorang berdzikir dengan memegang tasbih sebagai alat atau sarana untuk berdzikir.
Lantas jangan berfikir orang yang memakai tasbih melakukan perbuatan bid’ah, dengan dalih Nabi tak menjalankan, tapi lihat esensinya. Nabi selalu Ingat Allah di segala keadaan, walaupun beliau sedang tidur, hatinya selalu menginga kepad-Nya, maka dari itu dzikir menggunakan tasbih atau tidak, semuanya berpahala, yang salah adalah orang yang teriak-teriak mengatakan orang lain bid’ah, namun dirinya tak menjalankan perintah.
Ketiga, orang yang selalu bersabar ketika menghadapi ujian kehidupan, ia sadar semakin tinggi kedudukan seseorang maka akan semakin tinggi ujiannya, maka kuncinya menghadapi semuanya adalah dengan meyakini bahwa semuanya akan terlewati, dengan kesabaran orang akan menjadi pemenang.
Keempat, orang yang mempunyai istri shalehah atau baik prilakunya, serta mampu menjaga dirinya dan harta suaminya. Ketika seseorang berdampingan dengan wanita seperti ini, maka dunia seisinya terasa seolah menjadi miliknya. Sungguh beruntung orang yang mendapatkankannya.
Keempat hal ini bila ada dalam diri seseorang maka ia akan beruntung dunia, serta selamat sampai akhirat.