Islam adalah agama yang sempurna. Itu terlihat dari bagaimana agama yang diturunkan dari langit ini mengatur segala aspek kehidupan manusia mulai dari bangun tidur sampai kembali tidur.
Dalam Islam, segala aktifitas sudah diajarkan dalam Al-Quran dan hadis. Rasulullah SAW telah dinobatkan sebagai insan terbaik di muka bumi ini. Maka tak heran jika segala ucapan, tingkah laku, etika sampai gerak-geriknya menjadi panutan wajib bagi seluruh umat muslim di seluruh dunia.
Berikut empat ajaran dan tuntunan Rasulullah SAW yang berkaitan dengan aktifitas sehari-hari manusia dan tentunya bisa kita teladani.
Pertama, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya agar senantiasa menjaga kebersihan dan kerapihan. Dua hal tersebut merupakan syarat utama dalam beragama.
Misalnya, setiap kali hendak melaksanakan shalat lima waktu, Allah SWT menginstruksikan melalui Rasulullah saw. agar berwudlu yaitu ritual bersuci dengan menggunakan air dengan membasuh bagian badan tertentu seperti muka, tangan dan kaki.
Tidak hanya itu, kebersihan pakaian dan sarana ibadah juga menjadi syarat mutlak agar diterimanya shalat. Menunaikan salat dalam keadaan najis dan di tempat najis, tidak akan diterimanya ibadah seorang muslim.
Kedua, Islam memiliki visi-misi yang universal yakni menjadi rahmat bagi seluruh alam. Rahmat atau Kasih Sayang itu sendiri tidak akan pernah terealisasikan tanpa adanya si pelaku. Nah, di sinilah akhlak dan kasih sayang berperan sangat besar.
Rasulullah SAW semasa hidupnya sering kali berbuat baik kepada seluruh manusia tanpa terkecuali, baik muslim maupun non-muslim.
Pernah suatu ketika, ada seorang nasrani yang hobi melukai Rasulullah SAW dengan melempari kotoran unta ke wajahnya. Esok harinya, ia absen dari perbuatan kejinya tersebut. Setelah Rasulullah SAW bertanya tentang kabarnya, ternyata ia menderita sakit, beliau pun segera bergegas menuju rumah si nasrani itu untuk menjenguknya. Walhasil ia pun memeluk agama Islam berkat keluhuran akhlak Rasulullah saw.
Ketiga, Rasulullah SAW senantiasa mengajarkan agar umat muslim menyibukkan hari-harinya dengan hal-hal yang positif dan tentunya bermanfaat.
Dalam Islam, waktu diibaratkan sebagai permata yang bernilai tinggi, tidak boleh disia-siakan begitu saja, serta harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Dalam konteks ini Imam Ibnu Atho’illah as-Sakandari berkata, Waktu itu umpama intan permata, apa kau pernah melihat seseorang membuang permata ke dalam tong sampah?
Tidak ada istilah waktu kosong dalam Islam, karena waktu adalah bagian dari pada nikmat yang Allah berikan kepada setiap manusia. Maka sewajarnya kita memanfaatkannya sebaik mungkin dengan berzikir mengingat Allah SWT dan berselawat kepada kanjeng nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya, sungguh aku beristighfar (memohon ampun kepada Allah dengan berucap Astagfirullah al-Azhim) seratus kali dalam sehari.
Rasulullah SAW adalah manusia yang telah dijamin segala dosanya baik di masa datang maupun di masa lampau masih gemar beristighfar, maka apa gerangan dengan kita selaku umatnya yang senantiasa bergelimang khilaf berlumur dosa masih bermalas-malasan mengucap Astagfirullah al-Azhim.
Keempat, sedekah adalah salah satu aktifitas yang Rasulullah SAW anjurkan kepada umatnya. Dan yang perlu digarisbawahi ialah kata sedekah tidak selalu diidentikan dengan memberikan uang kepada orang lain yang lebih membutuhkan.
Terlalu sempit rasanya bila kita mendefinisikan sedekah versi kita. Sedekah, sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW bisa berupa senyuman, mengucapkan takbir (Allahu Akbar), tahlil (Là ilaha iĺa Allahu), tahmid (Alhamdulillah) dan tasbih (Subhanallah) juga termasuk dalam kategori sedekah.
Mengucapkan ucapan-ucapan yang baik, tidak vulgar juga sedekah. Setiap langkah kaki kita tatkala menuju ke masjid juga sedekah. Menyingkirkan duri di tengah jalan ramai juga termasuk dalam kategori sedakah menurut Nabi.
Semoga kita bisa meneladani Rasulullah saw. di setiap aktifitas sehari-hari kita. Amin.
Wallahu A’lam.