Jika anda dulu pernah disuguhkan tontonan berupa video pembantah teori evolusi Darwin oleh guru anda, berarti kita sama dan senasib. Generasi 90an pasti akrab dengan tontonan tersebut.
Tidak hanya soal anti evolusi darwin yang disajikan, ada beberapa seri video lain yang membahas materi berbeda. Saat menonton video-video tersebut, kita akan melihat betapa hebatnya Islam, tentunya Islam dalam prespektif Harun Yahya.
Karya-karyanya cukup melimpah. Berdasarkan penuturan pengikutnya, Harun Yahya memiliki kurang lebih tiga ratusan karya. Wajar saja jika ia sangat digandrungi oleh para pelajar seumuran saya.
Harun Yahya adalah nama pena atau semacam nama “artis” dari Adnan Oktar atau Adnan Hoca. Saat video fenomenalnya tentang kreasonisme dan anti darwinisme muncul, ia kemudian diikuti dan digandurungi oleh para keluarga kaya yang ada di Istanbul.
Jamaah Oktar yang awalnya merupakan kelompok agama, bergeser menjadi kelompok yang cukup ekslusif dan sedikit menyerupai kultus.
Berikut ini, kami sajikan hal-hal aneh yang belum pernah kalian ketahui dari seorang Adnan Oktar.
Pertama, Studio TV nan Ekslusif
Seorang wartawan Vice, Meher Ahmad, pada tahun 2015 mencoba bertemu dengan Adnan Oktar a. Ka. Harun Yahya dan mencoba menggali banyak hal dari kelompoknya. Saat itu Vice diberikan kesempatan untuk bertemu langsung dengan Adnan Oktar dan para jamaahnya.
Kesan pertama yang didapatkan saat itu adalah mewah dan ekslusif. Ya, rumah yang dihuni Adnan Oktar berada di kawasan komplek mewah. Di komplek tersebut juga terdapat studio TV milik Oktar dan kelompoknya yang bernama A9. Siaran A9 inilah yang ia gunakan sebagai salah satu medium untuk menyebarkan paham kreasonisme dan anti darwinismenya.
Sangat ekslusif karena hanya para jamaahnya yang belum masuk kesana. Wartawan Vice yang akan mengambil gambar di sana tidak diperbolehkan menyalakan kameranya. Semua video yang diambil wajib menggunakan kamera milik studio dan diserahkan setelah mengalami proses editting. Ekslusif, bukan?
Selain ekslusif, hal ini juga memunculkan kesan bahwa Oktar dan kelompoknya tidak ingin citra mereka menurun dalam pandangan masyarakat Turki.
Kedua, Museum Paleontologis Anti Darwinisme
Di rumah yang mewah, Oktar menyimpan beberapa fosil hewan purba dalam sebuah etalase kecil berjajar di samping kolam renangnya. Fosil tersebut merupakan bukti paleontologis bahwa evolusi adalah omong kosong.
Ini juga merupakan bentuk konsistensi Oktar dan para pengikutnya terhadap paham anti darwinismenya. Fosil-fosil tersebut diperkenalkan kepada wartawan Vice, Maher Ahmad, bahwa tidak ada evolusi di dunia ini.
Asisten Oktar mengatakan bahwa fosil hewan jutaan tahun lalu itu sama dengan foto yang terpang dalam etalase hewan itu. “tidak ada bedanya,” katanya. “Tidak ada evolusi.”
Tidak ada yang tahu pastinya kebenaran dan validitas fosil yang dipampang tersebut. Tapi sebagaimana orang jualan, fosil tersebut adalah media iklan yang cukup mengena atas faham “jualannya”.
Ketiga, Jamaah “The Kittens”
Saat siaran, Oktar dikelilingi perempuan-perempuan cantik, berdandan menor dan melakukan operasi plastik. Hampir seluruh perempuan yang ikut dalam siaran itu, memiliki wajah yang sama, wajah-wajah hasil operasi plastik.
Perempuan-perempuan ini diberikan tempat yang sangat spesial. Setiap kali melakukan siaran, mereka duduk di depan para jamaah laki-laki. Di tengah siaran, saat musik diperdengarkan, mereka berlenggak-lenggok dan berjoget mengikuti irama musik remix.
Bahkan Maher Ahmad, wartawan Vice yang saat itu mengikuti siarannya, dirias dengan menor agar menyerupai tata rias yang dipakai perempuan-perempuan lain yang mengikuti siarannya.
Konon, perempuan-perempuan inilah yang selalu bersama Oktar. Oktar menyebut kelompok perempuan ini dengan sebutan khusus, “The Kittens”.
Keempat, Pengikut Feminisme Radikal
Munculnya jamaah “The Kittens” yang selalu dipamerkan Oktar dalam setiap siarannya adalah manifestasi gagasan feminisme radikal yang dianutnya, walaupun Oktar sendiri menyebutnya dengan sebutan Islam moderen.
Oktar menganggap bahwa Islam tradisional selalu menganggap perempuan sebagai ancaman, suaranya dosa, memandangnya dosa, padahal menurut Oktar, murid pertama Rasul adalah seorang perempuan. Oleh karena itu, laki-laki harus menghormati perempuan, karena telapak kaki perempuan adalah surga.
Sampai di sini kita sepakat, namun gagasan Oktar ini sedikit aneh karena menganjurkan perempuan untuk bersolek dan berpakaian semoderen mungkin, bahkan untuk berpakaian bikini.
Menurut Oktar, perempuan diperbolehkan menggunakan cadar jika dalam keadaan terpaksa, dan membahayakan jiwa dan kehormatannya.
Maher Ahmad yang saat itu berkesempatan untuk melakukan wawancara dengan salah satu “The Kittens” mendapatkan sebuah kesimpulan aneh dari jamaahnya tersebut. Tidak hanya mengampanyekan kesetaraan untuk perempuan, Oktar ternyata menempatkan perempuan lebih unggul dari pada laki-laki.
“Di sinilah saya mendapatkan tempat yang tidak bisa saya dapatkan di tempat lain. Perempuan diunggulkan dari laki-laki. Itulah kenapa kita duduk di depan, dan para laki-laki duduk di belakang,” tutur perempuan tersebut.
Sebagai orang yang jualan kreasonisme dan anti darwinisme, maklum jika Oktar melakukan hal ini, karena Darwin sendiri menganggap bahwa “perempuan adalah seperti anjing di rumah”.
Di satu sisi, Oktar memang memandang bahwa perempuan adalah makhluk superior, tapi di sisi lain, dalam video yang lain, Oktar menganggap bahwa perempuan adalah makhluk yang sangat hebat untuk urusan kerapaian dan bersih-bersih. Tentu dua hal ini sangat kontradiktif bukan?
Wallahu A’lam.