Abu Laist As-Samarqandi mengatakan dalam Tanbihul Ghafilin, barang siapa yang ingin selamat dari azab kubur hendaknya ia melakukan empat hal ini, karena itulah yang kelak akan menjadi penerang dalam kubur.
Pertama, menjaga shalat lima waktu. Shalat merupakan amalan pertama yang akan diperhitungkan pada hari kiamat. Dalam sebuah hadis dikatakan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ عَزَّ وَجَلَّ اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا. رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ.
Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi)
Kedua, sedekah. Setiap insan dianjurkan sedekah menurut kemampuan masing-masing. Sedekah Tidak harus selalu dengan materi. sedekah bisa menjelma dalam bentuk apapun, seperti menolong, mengajarkan ilmu agama, membuat duri di jalan, dan lain sebagainya. Selain itu sedekah yang manfaatnya masih mengalir bagi orang-orang yang hidup setelahnya akan menjadi amal jariyah tersendiri dan penerang dalam kubur bagi sang mayit. Dalam sebuah hadis Nabi Bersabda
إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، وعلم ينتفع به، وولد صالح يدعو له. رواه مسلم
Artinya; jika anak cucu adam mati maka semua amal perbuatannya terputus kecuali tiga hal. Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan orangtunya. (HR. Muslim).
ketiga, membaca al-Qur’an. Perbanyaklah membaca al-Qur’an sebab ia akan menjadi penolong di hari kiamat. Ia akan datang sebagai penerang di alam kubur sekaligus penghalang dari api neraka. Nabi bersabda
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
Bacalah Alquran kerana sesungguhnya di hari kiamat nanti ia akan menjadi syafa’at kepada orang-orang yang mengikutinya (HR. Muslim)
Keempat, banyak membaca tasbih. Dalam riwayat Imam Thabari, Nabi mengatakan bahwa tasbih dapat meringankan panasnya siksa kubur. Selain itu, memperbanyak tasbih sebab membaca tasbih sangat ringat diucapkan namun sangat berat dalam timbangan amal di hari kiamat. nabi bersabda
كَلِمَتَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ ، خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
“Dua kalimat yang dicintai oleh Ar Rahman, ringan diucapkan di lisan, namun berat dalam timbangan (amalan) yaitu subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim (Maha Suci Allah, segala pujian untuk-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Mulia).” (HR. Bukhari& Muslim)
Selengkapnya, klik di sini