Pidato, orasi atau publik speaking merupakan skill yang sangat penting untuk menyampaikan informasi, pemahaman maupun gagasan. Tak hanya kalangan muda seperti santri, mahasiswa ataupun aktivis, kalangan tua pun butuh skill ini, lebih-lebih ia adalah seorang pemimpin di komunitasnya.
Salah satu hambatan besar dalam berpidato adalah grogi, deg-degan, atau beberapa hal lain, sehingga kadang banyak lupa dengan materi yang akan diasampaikan, apalagi saat berdiri di depan banyak orang.
KH. Achmad Chalwani, penceramah dari Jawa Tengah, dalam bukunya Risalah Doa dan Shalawat yang diterbitkan oleh KESAPP (2017), memuat Doa Agar Dapat Berpidato. Doa ini adalah doa Nabi Musa AS yang diabadikan dalam al-Quran, Surat Thā-hā: 25-28.
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Rabbisyrahlī shadrī wayassirlī amrī wahlul ‘uqdatan min lisānī yafqahū qaulī.
Dalam buku tersebut dijelaskan, doa ini dibaca tiga kali (3x) setelah shalat fardlu dan dibaca tiga kali (3x) bila akan berpidato, presentasi atau ceramah di depan publik.
Selain membaca doa berpidato, latihan menyampaikan isi atau materi tentu penting. Baik belajar menyimak pidato ulama atau tokoh bangsa, lalu mencoba mempraktikkan diri.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan: Pertama, Menyusun materi pidato; kedua, menentukan point pentingnya, dan ketiga, mencoba membawakan di depan teman, di kelas yang kosong atau di depan cermin, misalnya. Selamat mencoba!
Wallahu a’lam.