Bagaimana kalian marah-marah ketika ada yang menyebut istilah Islam garis keras, sementara kekerasan dan bom bunuh diri yang menuntut korban jiwa mereka lakukan atas nama Islam, menggunakan simbol Islam dan dengan teriakan kalimat takbir.
Bagaimana kalian menuduh Islam phobia ketika ada yang protes terhadap penceramah yang selalu menebar kebencian, caci maki, kebencian, fitnah dan povokasi atas nama Islam dan menggunakan simbol Islam bahkan di tempat-tempat ibadah ummat Islam.
Bagaimana kalian bisa menuduh pemerintah anti Islam dan mengkriminalisasi ulama saat bersikap tegas menegakkan hukum pada para provokator yang memecah belah ummat, menebar bara api permusuhan dari mulutnya yang kotor dan tak beradab atas nama jihad dan perang suci?
Berulangkali diingatkan dengan seruan dan tindakan. Bahkan para ulama, kiai, Banser dan Ansor malah sudah mengambil tindakan. Tapi kalian malah menuduh mereka liberal, disusupi PKI, anti Islam, dan berbagai tudingan negatif lainnya. Seolah-olah hanya kelompok kalianlah pemegang kebenaran tunggal dan satu-satunya agen Islam di dunia.
Setelah provokasi kalian memakam korban bejatuhan, masyarakat terbelah, kebencian merebak dan Islam yang kalian sebarkan membakar emosi massa hingga menista kemanusiaan dan menghancurkan peradaban, kalian masih berteriak membela para provokator dan dan penebar teror yang telah membajak Islam dengan mengatasnamakan Islam dan kebenaran.
Apakah kalian ingin menunggu Indonesia hancur seperti Suriah dan Afghanistan, atau sampai kejadian seperti di Srilangka terjadi di Indonesia? Sehingga membiarkan para provokator menebar kebencian dan permusuhan pada sesama atas nama agama dan Tuhan?
Terus terang aku curiga dan ragu atas komitmen kalian pada NKRI, ketika kalian menghalang-halangi para provokator dan penebar kebencian ditindak tegas. Jangan-jangan kalian ini bagian dari mereka, sehingga selalu membela dan menutupi kelakuan mereka yang biadab dengan dalil dan dalih agama? Terus terang kalian ini sebenarnya maunya apa?