Hubungan Indonesia dengan Palestina dalam sejarah begitu erat. Hal itu yang diutarakan Presiden Jokowi ketika Pidato dalam KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama islam (OKI) di Istanbul, Rabu (14/12)
“Indonesia akan menyertai Palestina dalam perjuangannya (melakukan pembebasan),” kata beliau.
Presiden Jokowi pun menambahkan bahwa dukungan terhadap Palestina tidak sakadar dalam level politik saja, tapi juga dalam perekonomian
“Dalam setiap helaan napas diplomasi Indonesia, di situ terdapat keberpihakan terhadap Palestina,” tambahnya.
Pendudukan Palestina oleh Israel sendiri sudah berlangsung selama 50 tahun dan membuat kawasan tersebut tak henti-henti diranda konflik. Diperkirakan ada 600.000 warga Israel telah menduduki wilayah kota suci tersebut, 100.000 hektar tanah warga dirampas dan ribuan bangunan diambil alih.
Hal Itu belum pembatasan gerak warga Palestina oleh Israel, khususnya setelah dibangun tembok-tembok pemisah yang kian menyengsarakan rakyat. Ditambah pengakuan Trump atas Yerussalem, tentu membuat penderitaan berlipat-lipat.
Di akun twitter resmi Presiden, @jokowi pun mengajak kepada seluruh anggota OKI untuk menolak Trump dan menyatakan bahwa Yerussalem adalah ibukota Palestina.
Saya mengajak negara2 anggota Organisasi Kerja Sama Islam untuk berani menolak keputusan Amerika yang menyatakan Jerusalem adalah Ibukota Israel. Kita tingkatkan bantuan kemanusiaan, peningkatkan kapasitas dan kerja sama ekonomi kepada Palestina -Jkw pic.twitter.com/1mnatIDbJ5
— Joko Widodo (@jokowi) December 13, 2017
“Saya mengajak negara2 anggota Organisasi Kerja Sama Islam untuk berani menolak keputusan Amerika yang menyatakan Jerusalem adalah Ibukota Israel. Kita tingkatkan bantuan kemanusiaan, peningkatkan kapasitas dan kerja sama ekonomi kepada Palestina,” cuit beliau.