Dalam hidup terkadang ada hal-hal buruk yang kita mohonkan kepada Allah, agar kita terhindar dari perkara tersebut. Demikian pula Nabi Muhammad SAW, beliau memohon agar terhindar dari empat hal buruk ini, sebagaimana beliau mintakan dalam doanya berikut ini.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ, وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ, وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ, وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا
Allahumma innii a’udzubika min ‘ilmi laa yanfa’u wa min qalbin laa yakhsya’ wa min nafsin laa yasba’ wa min da’watin laa yustajab
“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, hawa nafsu yang tidak pernah puas dan doa yang tidak dikabulkan.” (HR. Muslim)
Dalam Mirqat al-Mafatih dijelaskan makna di balik empat hal buruk yang dimohonkan Rasulullah agar terhindar darinya adalah:
Pertama, berlindung dari ilmu yang tak bermanfaat. Sebab ilmu yang tidak bermanfaat tidak akan memperbaiki akhlak, perkataan dan perbuatan seseorang dan menyebabkan seorang hamba semakin jauh dari Tuhannya. Sedangkan ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang menambahkan ketakwaan seorang hamba pada Rabb-nya.
Kedua, berlindung dari hati yang tidak khusyuk dalam berzikir dan beribadah pada-Nya. Sebab itu tanda bahwa hati seseorang telah mengeras sehingga ia tidak bisa merasakan nikmatnya beribadah kepada-Nya.
Ketiga, berlindung dari hawa nafsu yang tidak pernah puas dengan kebaikan dan nikmat yang telah Allah berikan padanya. Orang tersebut tidak akan puas meski sebanyak apapun harta yang diperoleh, makanan yang dimakan, tak peduli apakah itu halal atau haram.
Keempat, berlindung dari doa yang tidak dikabulkan. Seakan-akan doa tersebut tak didengar oleh-Nya, padahal bisa saja karena orang tersebut melakukan hal-hal yang dapat menghalangi terkabulkan doa. Doa itu bukan tidak digubris, sebab Allah sendiri yang meminta agar hamba-Nya banyak-banyak berdoa pada-Nya dan Ia berjanji akan mengabulkan doa tersebut.
Selengkapnya, klik di sini