Tampaknya perlawanan warga Palestina terhadap Isareal tak pernah luntur. Selalu ada cara baru dalam melakukan aksinya. Salah satunya dalah taktik baru yaitu melakukan perlawanan di malam hari.
Ketika malam pemuda Palestina mulai memukul drum dan menyanyikan lagu, sementara yang lain melampirkan alat pembakar ke balon. Para pemuda ini diawasi ketat oleh penembak jitu Israel di perbatasan. Apa yang dilakukan bertujuan untuk memaksa negara Yahudi itu untuk melonggarkan blokade Gaza yang telah berlangsung selama satu dasawarsa. Kantor berita AFP menyaksikan beberapa ratus pemrotes yang berjarak belasan meter dari tentara Israel . Meraka hanya dipisahkan oleh pagar – dekat Rafah di Gaza selatan. Tampak pria muda menggelembungkan puluhan balon putih bertuliskan “Aku mencintaimu.” Mereka kemudian menempelkan perangkat yang menyala ke balon, dan meluncurkannya ke wilayah Israel.
Sedangkan yang lainnya melemparkan granat suara yang dibuat secara primitif. Setelah itu suara keras bergema di perbatasan. Kami tidak akan berhenti meluncurkan balon pembakar sampai kami mematahkan pengepungan di Gaza,” kata Abu Anas, seperti dilansir laman Arabnews. Anas berkeyakinan bahwa tentara Israel takut akan tindakan mereka. “Tujuannya adalah untuk membingungkan pendudukan dan mengirim pesan kami kepada para pemukim terdekat bahwa tidak ada tidur sampai kami mencapai tuntutan untuk mengangkat pengepungan dan kembali ke negara kami,” katanya
Seorang pejabat militer Israel, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa unjuk rasa malam itu tidak menimbulkan tantangan baru. “Tentara kami, termasuk penembak jitu kami, memiliki peralatan penglihatan pada malam hari,” katanya. “Ada beberapa lusin, kadang-kadang beberapa ratus demonstran (pada malam hari) … mereka membakar ban, melempar botol pembakar dan kadang-kadang granat dan tidak mewakili ancaman yang lebih penting daripada demonstrasi siang hari.”