Lailatul qadar adalah malam terbaik dibanding malam lainnya. Bahkan dalam al-Qur’an dikatakan sebagai malam terbaik dibanding seribu bulan. Orang yang beribadah pada malam itu, dosanya akan diampuni oleh Allah SWT.
Namun perlu diketahui, tidak ada satupun orang yang bisa memastikan kapan waktu terjadi lailatul qadar. Kehadirannya dirahasiakan oleh Allah SWT. Hikmahnya agar manusia selalu berusaha dan memperbanyak ibadah sembari berharap bertemu lailatul qadar.
Meskipun demikian, sebagian ulama tetap berusaha mencari keterangan kapan terjadi lailatul qadar agar bisa dipersiapkan ibadah dari jauh-jauh hari. Abu Ishaq al-Syirazi misalnya, beliau mengatakan:
“Sangat dianjurkan mencari lailatul qadar di setiap malam Ramadahan, khususnya sepuluh terakhir Ramadhan dan malam ganjil. Karena lailatul qadar sering diharapkan terjadi malam 21 dan 23.”
Merujuk pendapat ini, dapat dipahami bahwa kita mestinya menjaga konsistensi ibadah pada bulan Ramadhan. Jangan sampai ibadah yang dilakukan semakin menurun dan tidak mengalami meningkatan. Usahakan meningkatkan ibadah pada sepuluh terakhir Ramadhan, karena Rasulullah sendiri memperbanyak ibadah di sepuluh terakhir Ramadhan.
Perlu digarisbawahi juga, meskipun ada pendapat yang mengatakan lailatul qadar terjadi malam ganjil di sepuluh terakhir Ramadhan, seperti malam 21 dan 23, ini tidak menutup kemungkin bahwa lailatul qadar terjadi pada malam genap atau malam yang lain. Sebab itu, selalu perbanyak ibadah dan mohon ampun di bulan Ramadhan. Semoga ibadah yang dikerjakan bertepatan dengan lailatul qadar.