Duka kembali merundung dunia transportasi Indonesia. Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang dengan nomor penerbangan JT-610 mengalami lost contact pada hari Senin, 29 Oktober 2018 tepat pukul 06.33 WIB. Pesawat yang baru saja melakukan lepas landas pada pukul 06.20 WIB itu pun kemudian resmi dipastikan jatuh oleh pihak Basarnas setelah sempat mengudara selama 13 menit.
Pesawat naas yang mengangkut 189 penumpang tersebut dipastikan jatuh di wilayah perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat setelah puing-puing pesawat ditemukan oleh para petugas lepas pantai Pertamina. Sejumlah pejabat pun dikabarkan turut serta dalam penerbangan pesawat naas tersebut. Menurut informasi yang beredar, sejumlah pejabat tersebut merupakan pejabat dari instansi keuangan, anggota dewan perwakilan rakyat daerah, dan kepolisian.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Musibah ataupun keberuntungan memang sering datang di dalam kehidupan secara tiba-tiba tanpa disangka. Segala isi kehidupan manusia di masa depan memang merupakan rahasia Allah semata. Meskipun demikian, umat Islam hendaknya tetap berdoa agar dapat menghindari atau melalui musibah yang kerap menghampiri.
Berbicara terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 yang baru saja terjadi, hal tersebut menjadi sebuah pengingat bagi umat Islam untuk senantiasa berdoa kepada Allah terutama saat bepergian. Tujuannya sangat jelas, yaitu untuk mendapatkan keselamatan saat bepergian dengan kendaraan agar dapat selamat sampai tujuan. Pasalnya, terkadang cukup banyak orang yang segera berpergian tanpa membaca doa saat berpergian dengan kendaraan. Lalu doa apa yang hendaknya dipanjatkan saat hendak berpergian?
Adapun doa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW saat hendak naik kendaraan adalah berikut, Subhaanalladzii sakkhara lanaa hadza wama kunna lahu muqriniin wa-inna ilaa rabbina lamunqalibuun. Doa tersebut bermakna, “Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami (pada hari kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Allah Maha Besar (3x), Maha Suci Engkau, ya Allah! Sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Selain itu, Rasulullah SAW juga terbiasa bertakbir dan bertasbih sepanjang perjalanan yang mendaki ataupun yang menurun. Hal tersebut pun disebutkan dalam sebuah hadist berikut inni. Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kami bertakbir ketika melewati jalan yang naik, dan bertasbih ketika melewati jalan yang turun.” (HR. Al-Bukhari)
Dengan demikian, saat menaiki tempat-tempat yang tinggi hendaknya umat Islam mengucapkan “Allahu Akbar”. Misalnya saat berpergian dengan pesawat dan pesawat tersebut sedang dalam kondisi take off maka bertakbirlah. Lalu saat menuruni tempat-tempat yang lebih rendah hendaknya umat Islam mengucapkan “Subhanallah”. Misalnya saat bepergian dengan pesawat dan pesawat tersebut sedang dalam posisi landing atau mendarat.
Di samping itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan umat Islam agar menyebut nama Allah SWT saat kendaraan akan tergelincir. Kata-kata yang dianjurkan Rasulullah untuk diucapkan tersebut adalah “bismillah”. Usamah bin ‘Umair radhiyallahu ‘anhu pernah menceritakan, “Aku pernah dibonceng Rasulullah SAW lantas tunggangannya tergelincir, maka aku berkata, ‘tergelincirlah setan.’ Maka Nabi berkata, ‘Janganlah kamu katakan tergelincirlah setan. Jika kamu berkata demikian, dia (setan) akan membesar hingga sebesar rumah, dan berkata, ‘Dengan kekuatanku.’ Akan tetapi katakanlah, ‘bismillah’. Jika kamu berkata demikian, dia akan mengecil hingga sekecil lalat’.” (HR. Abu Dawud)
Demikianlah doa-doa yang hendaknya dipanjatkan oleh umat Islam selama berpergian dengan kendaraan. Dengan berdoa, kita telah berusaha memohon perlindungan kepada Allah agar dapat selamat sampai tujuan. Niscaya, Allah akan mengabulkan doa-doa para hamba-Nya tersebut.
Wallahu a’lam.