Ya’juj dan Ma’juj diabadikan al-Qur’an sebagai makhluk yang merusak dan menghancurkan bumi, kemudian Dzulqarnain membatasi gerak mereka (mengisolasi) di suatu tempat dengan tembok besi.
Sebetulnya Ya’juj dan Ma’juj masih keturunan Nabi Adam atau tidak?
Dalam Fatawa Imam Ramli ada keterangan seperti ini:
اﻟﺼﺤﻴﺢ ﺃﻧﻬﻢ ﻣﻦ ﻧﺴﻞ ﺁﺩﻡ ﻭﺣﻮاء ﻷﻧﻬﻢ ﻣﻦ ﺃﻭﻻﺩ ﻳﺎﻓﺚ ﺑﻦ ﻧﻮﺡ
“Pendapat yang benar (shahih) adalah bahwasanya mereka dari keturunan Nabi Adam dan Hawa dari keturunan Yafis bin Nuh.”
Imam Ar-Razi dalam Tafsirnya yang berjudul Mafatih al-Ghaib menjelaskan prilaku dari Ya’juj dan Ma’juj:
ﻛﺎﻧﻮا ﻳﻘﺘﻠﻮﻥ اﻟﻨﺎﺱ ﻭﻗﻴﻞ ﻛﺎﻧﻮا ﻳﺄﻛﻠﻮﻥ ﻟﺤﻮﻡ اﻟﻨﺎﺱ ﻭﻗﻴﻞ ﻛﺎﻧﻮا ﻳﺨﺮﺟﻮﻥ ﺃﻳﺎﻡ اﻟﺮﺑﻴﻊ ﻓﻼ ﻳﺘﺮﻛﻮﻥ ﻟﻬﻢ شيئا أخضر
“Ya’juj dan Ma’juj sering membunuh banyak orang, ada yang mengatakan bahwa kebiasaannya memakan daging manusia. Ada juga yang mengatakan bahwa mereka keluar pada musim semi kemudian menghabiskan semua tumbuhan yang hijau.”
Dari sini dapat dipahami bahwa prilaku Ya’juj dan Ma’juj kurang baik prilakunya dan sering bikin onar maka dari itu umat Islam jangan sampai meniru prilakunya.