Mayoritas ulama Hanafiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah berpendapat bahwa baca Yasin untuk orang yang mau meninggal hukumnya sunah berdasarkan sejumlah riwayat hadis. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan dari sahabat Ma’qal bin Yasar ra berikut ini
عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اقْرَءُوا يس عَلَى مَوْتَاكُمْ
Dari Ma’qal bin Yasar ra berkata, Nabi Muhammad Saw bersabda, “Bacakanlah surat Yasin atas orang-orang yang hendak meninggal.” (HR. Abu Daud)
Ibnu menjelaskan bahwa makna mautaakum dalam hadis di atas bukan orang yang sudah meninggal akan tetapi orang yang sedang menghadapi kematian. Selain dirawayatkan oleh Abu Daud, hadis ini juga diriwayatkan sejumlah ahli hadis lainnya seperti Ahmad, Nasai, al-Hakim dan Ibnu Hibban.
Akan tetapi menurut Imam Nawawi dalam al-Adzkar mengatakan derajat hadis ini dhaif atau lemah. Ibnu Hajar da;am al-Takhlish menyebutkan bahwa alasan kedhaifan hadis tersebut karena perawi Ibnu Quththan, Abu Ustman dan bapaknya yang diragukan hafalannya.
Akan tetapi meski demikian terdapat hadis lain yang semakna dengan hadis di atas, sekaligus menjelaskan bahwa anjuran untuk membacakan Yasin atas orang yang menghadapai maut dapat meringankan sakaratul maut. Dalam hadis berikut ini
عن صَفْوَان قال : حَدَّثَنِي الْمَشْيَخَةُ أَنَّهُمْ حَضَرُوا غُضَيْفَ بْنَ الْحَارِثِ الثُّمَالِيَّ (صحابي) حِينَ اشْتَدَّ سَوْقُهُ ، فَقَالَ : هَلْ مِنْكُمْ أَحَدٌ يَقْرَأُ يس ؟ قَالَ : فَقَرَأَهَا صَالِحُ بْنُ شُرَيْحٍ السَّكُونِيُّ ، فَلَمَّا بَلَغَ أَرْبَعِينَ مِنْهَا قُبِضَ . قَالَ : فَكَانَ الْمَشْيَخَةُ يَقُولُونَ : إِذَا قُرِئَتْ عِنْدَ الْمَيِّتِ خُفِّفَ عَنْهُ بِهَا . قَالَ صَفْوَانُ : وَقَرَأَهَا عِيسَى بْنُ الْمُعْتَمِرِ عِنْدَ ابْنِ مَعْبَدٍ .
Dari Shafwan di mana ia menceritakan, para syaikh terdahulu bercerita pernah menghadiri Ghudhaif bin al-Haris al-Stamaly, seorang dari golongan sahabat, ketika penyakitnya semakin parah. Shafwan berkata: Adakah diantara anda sekalian yang mau membacakan Yasin? Shaleh bin Syuraih al-Sukuni yang membaca Yasin. Setelah ia membaca 40 dari Surat Yasin, Ghudlaif meninggal. Maka para guru berkata: Jika Yasin dibacakan di dekat mayit maka ia akan diringankan (keluarnya ruh) dengan Surat Yasin tersebut. (Begitu pula) Isa bin Mu’tamir membacakan Yasin di dekat Ibnu Ma’bad” (HR. Ahmad)
Ibnu Hajar dalam al-Ishabah menjelaskan bahwa status hadis di atas hasan. Demikian pula pendapat Ibnu Taimiyah dalam al-Ikhtiyarat dan Imam Nawawi dalam al-Majmu’.
Berdasarkan riwayat tersebut, Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa membaca Yasin bagi orang yang mengahadapi sakaratul Maut sangat dianjurkan. Sebab kandungan dalam surat Yasin mencakup tentang pengesaan Allah, tentang kematian, serta kabar gembira tentang surga bagi orang yang mati dalam Iman kepada Allah
Yaitu tatkala Allah berfirman, “ Dikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.” Ia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan.” (QS. Yasin; 26-27)
Di saat menjelang kematian, ketika ruh mendengar kabar gembira tersebut maka akan memudahkan proses ketika ruh tercabut dari raga seseorang.
Selengkapnya, klik di sini