Mungkin kamu sering mendengar mendengar bahwa pancasila dianggap sistem thogut (kafir). Biasanya kalimat itu diucapkan oleh mereka yang tidak setuju terhadap Pancasila maupun negara Indonesia berdiri. Alasannya bisa bermacam-macam, misalnya, kita dianggap negara kurang syar’i maupun dianggap dianggap menindas islam.
Ternyata, fakta yang terjadi justru sebaliknya. Dalam sejarah pendirian bangsa ini, islam justru menjadi pioner penting bersama agama-agama lain untuk mendirikan Indonesia. Kelahiran pancasila adalah bukti bahwa Islam begitu mencintai manusia dan menghormati agama-agama lain, serta bersama dan menjadikan pancasila rumah bersama.
Jadi, menganggap pancasila itu sistem thogut dan tidak sesuai dengan islam. Berikut 3 fakta menarik tentang itu yang layak ketahui dan sebarkan.
Pertama, isi pancasila ternyata sama dengan pesan dalam Quran. Ini fakta yang perlu kamu ketahui. Jika isi Pancasila sendiri dikaji dengan pendekatan “Qur`ani”, maka tidak ada satu sila pun yang bertentangan dengan al-Quran.
Sebaliknya, Pancasila justru sangat bernafaskan AlQuran. Misalnya; sila pertama sesuai dengan QS. Al-Ikhlas 1, sila kedua selaras dengan QS. Al-Isrâ` 70, sila ketiga seirama dengan QS. Al-Hujurât 13, sila keempat sesuai dengan QS. Asy-Syu’arâ` 38, dan sila kelima semakna dengan QS. An-Nahl 71.
Kedua, prinsip bhinneka tunggal ika ternyata juga terjadi sudah ada sejak zaman nabi. Elemen masyarakat Indonesia yang plural (berbeda-beda suku dan agama) ternyata juga terjadi juga terjadi saat Nabi Muhammad menyebarkan islam, khususnya di Madinah.
Kota itu terkenal sebagai kota yang maju dan terdiri dari pelbagai etnis, suku dan agama. Untuk itu, dibikinlah piagam madinah sebagai traktat hidup bersama. Selain itu, peraturan itu juga sangat melindungi agama dan kepercayaan agama lain,serta kian menunjukkan islam sebagai agama rahmah bagi semua. Konsep Bhinneka Tunggal Ika juga serupa, pengakuan terhadap orang lain yang berbeda.
Ketiga, perumus dasar negara Indonesia kebanyakan adalah ulama dan menganggap pancasila adalah sistem yang sudah sangat islami. Di situ terdapat nama seperti Bung Karno, Bung Hatta, Ki Bagoes Hadikusumo (Muhammadiyah)
KH Wahid Hasyim (NU) dan lain-lain. Sebagai bukti, perdebatan para tokoh ini tentang konsep negara akhirnya merujuk kepada sila pertama tentang Ketuhanan yang maha Esa, yang begitu dekat dengan konsep tauhid dalam islam.
Itulah tiga fakta penting bahwa ternyata konsep pancasila ternyata begitu islami. Bukan begitu, bukan?