Ada dua macam puasa dalam Islam: puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib dilakukan di bulan Ramadhan. Sementara puasa yang dilakukan di luar Ramadhan disebut puasa sunnah. Bentuk puasa sunnah juga ada macam-macam: puasa senin-kamis, puasa daud, puasa arafah, dan lain-lain.
Dalam pengajian Baim Wong bersama Prof. Quraish Shihab, Baim bertanya, apa ya kira-kira manfaat puasa senin dan kamis?
“Puasa itu dikatakan Nabi sebagai perisai (junnah) atau benteng” Jelas Prof. Quraish. Kalau melakukan puasa mestinya diri kita terlindungi dari segala macam keburukan atau hawa nafsu yang menggiring pada kemaksiatan. Karena itu, Nabi SAW pernah berkata, “Siapa yang memaki kamu, sementara kamu sedang puasa, katakana kepada mereka kalau kamu sedang puasa”.
Penulis Tafsir al-Misbah ini menjalskan memang tidak ada anjuran puasa setiap hari. Aturan agama ditentukan Tuhan sesuai dengan kemampuan manusia. Makanya puasa wajib itu hanya sekali dalam setahun, selama bulan Ramadhan, sisanya puasa sunnah. Kalau semakin banyak puasa, semakin bagus, tapi perlu diingat jangan sampai memberatkan.
“Normalnya itu yang Nabi amalkan itu senin dan kamis. Sehingga dia di hari senin sudah terbendungi, mungkin masih ada sisa bendungan itu Selasa, Rabu, diperbaharui lagi Kamis, begitu seterusnya. Jadi tujuannya itu, manfaatnya itu”, Tegas Prof. Quraish.
Tujuan puasa harus dipahami agar mengerti manfaat dari ibadah yang dilakukan. Tujuan puasa bukan untuk menahan lapar dan haus saja, tetapi tujuannya untuk membentengi diri agar tidak terjerumus pada kemaksiatan dan keburukan.