Kelompok pejuang Palestina, Hamas menyatakan mendeklarasikan perang apabila Israel nekat melaksanakan aneksasi diTepi Barat yang ditetang dunia internasional. Pihak Hamas saat ini dikabarkan juga melakukan pendekatan dengan faksi Palestina lainnya untuk melakukan perlawanan.
“Keputusan untuk mencaplok Tepi Barat dan Lembah Yordania sebagai deklarasi perang terhadap rakyat kita,” kata juru bicara militer Hamas, Abu Ubaida seperti dilansir laman arabnews.
Disebutkan pula, wakil kepala sayap politik Hamas, Khalil Al-Hayya menyerukan perlawanan total dan perjuangan bersenjata untuk menghadapi rencana Israel. Bahkan ia menyerukan tanggal 1 Juli sebagai Hari Kemarahan. Apalagi, pemerintah Israel diperkirakan akan menerapkan aneksasi mulai 1 Juli mendatang.
Dalam sejarah, Hamas telah berperang tiga kali melawan Israel sejak 2007. Meskipun gencatan senjata tahun 2018, Hamas dan Israel melakukan baku tembak .
“Tidak ada keraguan bahwa opsi Hamas adalah respons terhadap aneksasi akan memilki konsekuensi bagi Jalur Gaza,” kata analis Palestina Adnan Abu Amer.Pada hari Jumat, tercatat jet angkatan udara Israel menyerang posisi Hamas di Gaza sebagai balasan setelah roket ditembakkan Hamas ke wilayah Israel untuk pertama kalinya sejak awal Mei.