Suatu saat Khalifah Umar bin Khatab pergi ke zaman melihat keadaan rakyatnya. Khalifah melewati sebuah masjid. Di dalamnya terlihat sekelompok anak muda sedang asyik beribadah. Diantaranya terlihat sangat khusyuk beribadah. Lalu Khalifah Umarpun masuk ke masjid tersebut.
“ Siapakah kalian,” tanya sahabat Khalifah Umar. Salah satu diantaranya kemudian menjawab,”Kami adalah sekelompok anak muda yang berserah diri (bertawakal) kepada Allah. Sepanjang hari kami habiskan waktu untuk berdzikir, berdoa dan melakukan sholat sunat.” Mendengar jawaban tersebut Khalifah Umar berkata dengan lantang,” Hai anak muda keluarlah dari masjid dan bekerjalah! Jangan kalian menjadi pembohong. Harap tahu saja Allah tidak akan menghujankan emas dari langit.”
Mendengar bentakan Khalifah Umar, para pemuda tersebut menjadi terkejut. Padahal sebelumnya berharap akan mendapatkan pujian dari Khalifah. “ Wahai Amirul Mukminin bukankah Allah memberi kecukupan kepada orang yang berserah diri dan Dia pulalah yang berjanji untuk memberikan jaminan rizki kepada makhluk-Nya,”ungkap salah seorang diantara pemuda itu berargumentasi.
“ Kalian bukan tipe orang yang berserah diri kepada Allah.Orang yang berserah diri kepada Allah adalah orang yang rajin bekerja untuk menggali potensi alam dengan tan tanpa meninggalkan doa kepada-Nya,” jawab Khalifah Umar. Kemudian dilanjutkan dengan berkata,” Hai umat manusia carilah rizki di muka bumi, jangan kalian menjadi beban orang laiin. Bekerjalah secara baik dan benar karana bekerja dengan seperti itu banyak dibutuhkan. Bila diantara kalian yang pandai berdagang, maka jadilah pedagang yang handal. Janganlah ada diantara kalian orang yang duduk bermalasan sambil berdoa,” Ya Allah berikanlah aku rizki yang halal, yang banyak yang membawa berkah.” Ingatlah Allah tidak akan menurunkan hujan emas dari langit. Allah memberikan rizki kepada umat manusia dengan disertai usaha, tidak datang begitu saja. Sesuai dengan usahanyalah seseorang akan memperoleh rizki.”
Selanjutnya Khalifah Umar mengutip jawaban Rasulullah saw ketika diatanya oleh seorang sahabat. “Ya Rasulullah amal manakah yang terbaik ?” jawab beliau,” Bekerjalah dengan tangannya sendiri.” Bahkan lebih jauh Rasulullah memerintahkan umatnya untuk bekerja dan mencukupi kebutuhan sendiri.” Tangan di atas lebih baik dari pada tangan dibawah.” Bagaimana bisa memberi sesuatu kepada orang lain kalau kita sendiri serba kekurangan. “