Dalam banyak keterangan Rasulullah SAW menyebutkan nikmat dan siksa kubur. Keduanya merupakan ganjaran yang Allah berikan sebelum hari akhir tiba. Kebaikan dan kejahatan seseorang selama di dunia cukup menentukan balasan apa yang akan diterimanya di alam barzakh.
Banyak penghuni alam kubur menerima pelbagai rahmat Allah hanya karena kebaikan yang selama ini dianggap sepele seperti Imam Al-Ghazali yang membiarkan cairan di ujung penanya direguk serangga. Tetapi tidak sedikit penghuni kubur yang disiksa habis-habisan oleh malaikat hanya karena kejahatan yang dipandangnya remeh selagi di dunia.
Namun demikian siapa nyana keutamaan surat Al-Ikhlash. Kalam Ilahi yang berisi empat ayat ini dapat menghadirkan keridha’an Allah bagi pembacanya di alam kubur. Demikian disebutkan Syekh Sa’id bin Muhammad Ba’asyin dalam karyanya Busyral Karim.
Artinya, “Siapa yang membaca surat Qul Hu sebanyak 40 kali saat sakit menjelang kematiannya, maka telah datang keterangan hadits menyebutkan bahwa ia tidak disiksa dalam kubur. Ia juga aman dari impitan kubur. Para malaikat dengan telapak tangan mereka akan membawanya menyeberangi jembatan shirath hingga surga.”
Oleh karenanya, manusia sedapat mungkin berbuat baik kepada sesama mumpung masih hidup. Alangkah baiknya perilaku baik itu dihiasi dengan ucapan yang baik seperti memperbanyak antara lain suratul Ikhlash. Semuanya itu adalah tanaman yang akan berbuah di alam kubur dan di akhirat kelak. Wallahu a‘lam. []
Alhafiz Kurniawan adalah pengasuh rubrik Ubudiyah NU Online