Siapa yang tak pernah mendengar nama Abu Hurairah, seorang sahabat yang namanya tertulis abadi dalam milyaran lembar kitab hadis. Laki-laki haus ilmu yang berkontribusi besar dalam penyebaran hadis Nabi Saw.
Meskipun hanya berjumpa Nabi dalam waktu singkat, Abu Hurairah mampu meneguk begitu banyak ilmu dari sang nabi akhir zaman tersebut. Hal ini dikarenakan Abu Hurairah sering mendampingi beliau Saw. Abu Hurairah juga berani menanyakan kepada Rasulullah Saw sesuatu yang tidak pernah ditanyakan oleh orang lain.
Sahabat-sahabat dari Kaum Anshar dan Muhajirin sering disibukkan dengan pekerjaannya, sedangkan Abu Hurairah adalah ahlussuffah yang tidak memiliki rumah maupun kebun. Sehari-harinya ia terus menemani Rasulullah Saw dan menggali ilmu dari beliau. Maka tak heran bila Abu Hurairah begitu mengetahui seluk beluk kehidupan Rasulullah Saw.
Para ulama hadis telah bersepakat bahwa Abu Hurairah adalah sahabat yang meriwayatkan hadis terbanyak, yakni dengan jumlah mencapai 5.374 hadis. Riwayatnya bahkan melebihi riwayat orang-orang terdekat Rasulullah seperti Aisyah dan khalifah yang empat.
Abu Hurairah bertekad untuk menyebarkan ilmu yang dimilikinya kepada orang-orang. Meskipun Umar bin Khattab pernah menegurnya agar tidak banyak meriwayatkan hadis, Abu Hurairah tidak memedulikannya, ia terus meriwayatkan hadis.
Perjalanan keilmuan Abu Hurairah ternyata tidak semulus yang dibayangkan. Sebelumnya, Abu Hurairah juga sering lupa akan hadis-hadis yang telah didengarnya. Ia pun mengadukan hal itu kepada Rasulullah Saw seraya berkata “Ya Rasulullah, aku banyak mendengar hadis darimu, namun aku banyak lupa. Rasulullah Saw pun berkata “Bentangkanlah surbanmu, lalu genggamlah di dadamu”. Maka aku genggamlah suban itu, semenjak saat itu aku tidak pernah lupa hadis.
Keilmuan Abu Hurairah tak diragukan lagi, orang-orang dari berbagai penjuru mulai mendatanginya untuk belajar kepadanya. Dikabarkan sekitar 800 ribu ahli hadis meriwayatkan hadis darinya.
Abu Daud berkisah “Aku tengah mengumpulkan sanad Abu Hurairah, lalu aku bermimpi bertemu dengannya di Asbahan, ia pun berkata padaku “Aku adalah sahabat pertama yang meriwayatkan hadis”
Doa Rasulullah Saw bukanlah sembarang doa, nyatanya ingatan Abu Hurairah tidaklah memudar meski usianya telah dimakan waktu. Melalui lisan Abu Hurairah lah hadis-hadis Nabi dapat tersebar ke seluruh penjuru dunia. Dialah Abu Hurairah, sang penjaga sunnah.