Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengucapkan selamat hari raya Idul Adha 1445 H kepada umat Islam Amerika Serikat dan warga dunia, termasuk Palestina. Dalam pernyataannya, Biden menegaskan begini:
“Dalam semangat Idul Adha, mari kita semua memperbarui komitmen kita terhadap nilai-nilai yang menyatukan kita–kasih sayang, empati, dan saling menghormati–yang merupakan ciri khas Amerika dan Islam.Kepada seluruh Muslim di seluruh dunia, saya dan Jill mengucapkan semoga liburan Anda penuh berkah dan bermakna. Id Mubarak!”
Biden juga sempat menyampaikan jika Idul Adha tahun ini menjadi waktu yang sulit bagi kaum Muslimin di beberapa tempat, termasuk di Gaza. Presiden berkendaraan Partai Demokrat ini mengungkapkan pemerintahannya berkomitmen untuk mengakhiri perang.
Palestina Meradang
Biden mungkin benar. Di Palestina keadaan tak pernah baik-baik saja. Termasuk ketika hari raya Adha, warga Palestina di area Tepi Barat harus menghadapi serangan orang Israel pada hari Senin, menandai hari kedua Idul Adha waktu setempat.
Kantor berita resmi Palestina, WAFA, melaporkan bahwa pemukim ilegal Israel menyerang penduduk Palestina di kota Deir Dibwan di timur Ramallah.
Juga, diberitakan bahwa sekelompok pemukim menyerbu pinggiran kota, berkumpul di area tersebut, dan melemparkan batu ke arah penduduk sehingga mengakibatkan tiga orang terluka.
Di Tepi Barat bagian utara, WAFA menyebut bahwa pemukim ilegal menyerang kendaraan Palestina di kota Huwara di selatan Nablus. Di bagian selatan, tercatat oleh WAFA bahwa pemukim mendirikan pos ilegal di tanah milik pribadi Palestina di timur Hebron pada hari Senin.
Kelompok pemukim bersenjata mendirikan tenda pemukiman besar dan tempat penampungan kayu dan seng di tanah di kota Bani Naim.
Selain itu, tentara Israel juga dikabarkan menyerbu berbagai area di Tepi Barat pada hari Senin, termasuk kota Ajjul di utara Ramallah, di mana terjadi konfrontasi antara penduduk dan pasukan bersenjata Israel.
Tentara juga menyerbu kota Anata di timur laut Yerusalem serta beberapa lingkungan di kota Hebron dan kota Ramin di timur Tulkarm.
Puluhan Ribu Nyawa Meregang, Kebanyakan Perempuan dan Anak
Sebagai informasi, ketegangan ini terus meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas-batas antara Hizbullah dan pasukan Israel saat Tel Aviv melanjutkan serangan mematikannya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 37.300 orang sejak Oktober tahun lalu.
Sebagian besar dari korban adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 85.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Di Mahkamah Internasional, Israel dianggap telah melakukan genosida. Keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.