Teks Bacaan Doa Sebelum Masuk dan Saat Menginjakkan Kaki Pertama Kali di Masjidil Haram Mekkah

Teks Bacaan Doa Sebelum Masuk dan Saat Menginjakkan Kaki Pertama Kali di Masjidil Haram Mekkah

Para ulama mengajarkan doa yang perlu dibaca saat masuk dan melihat Ka’bah pertama kali.

Teks Bacaan Doa Sebelum Masuk dan Saat Menginjakkan Kaki Pertama Kali di Masjidil Haram Mekkah
Suasana di pelataran masjidil Haram saat petang. (Alvin_Islami.co/MCH)

Islami.co (Haji 2024) – Tidak ada yang menyangkal kemuliaan Masjidil Haram. Bagaimana tidak, Masjidil Haram adalah bait Allah pertama kali yang dibangun oleh manusia di bumi. Pondasinya dipancangkan oleh Nabi Ibrahim dan dimutakhirkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Masjidil Haram adalah tempat manusia menyembah Allah SWT dan menghamba kepada-Nya. Dalam al-Baqarah ayat 26 disebutkan bahwa Masjidil Haram adalah tempat yang aman. Itulah kenapa, saat Fathu Makkah, tempat ini menjadi salah satu tempat perlindungan yang disepakati antara Nabi Muhammad SAW dengan Abu Sufyan, bagi kaum kafir Quraisy yang tidak berkenan masuk Islam namun ingin tetap mendapatkan jaminan keamanan dan keselamatan.

Dengan berbagai kemuliaan tersebut, tentu kita tidak bisa sembarangan masuk ke dalamnya, ada adab dan tuntunan khusus saat akan masuk Masjidil Haram. Salah satunya adalah membaca doa sebelum masuk Masjid dan juga membaca doa saat pertama kali menginjakkan kaki di masjid. Tak hanya itu, bahkan para ulama mengajarkan doa yang perlu dibaca saat melihat Ka’bah pertama kali. Masya Allah.

Berikut kami rangkumkan beberapa teks bacaan doa yang bisa dibaca saat akan masuk masjidil haram.

Doa Saat Akan Masuk Masjidil Haram

Doa masuk Masjidil Haram tidak berbeda dengan bacaan doa yang biasa dibaca saat masuk masjid-masjid lain. Doa ini biasa diajarkan saat belajar di sekolah maupun pesantren. Berikut doanya:

اللَّهُمَّ هَذَا حَرَمُكَ وأمْنُكَ، فَحَرِّمنِي علىٰ النارِ، وأمِّنّي مِن عَذَابِكَ يَومَ تَبْعَثُ عِبادَكَ، وَاجْعَلْنِي مِن أولِيائِك وَأهْلِ طَاعَتِكَ

Allahumma hadza haramuka, wa amnuka, faharrimni alan nar, wa amminni min adzabika yauma tub’atsu ibadak, waj’alni min auliyaika wa ahli tha’atika.

Artinya, “Ya Allah, ini adalah tanah Haram-Mu (tanah yang dihormati) dan tempat-Mu yang aman. Maka haramkanlah aku dari api neraka, dan amankanlah aku dari adzab-Mu pada hari Engkau membangunkan para hamba-Mu (dari kematian). Dan jadikanlah aku termasuk hamba yang Engkau cintai dan hamba yang taat kepada-Mu.”

Doa Ketika Pertama Kali Menginjakkan Kaki di Masjidil Haram dan Melihat Ka’bah

Syekh Wahbah Zuhaili dalam Fiqh al-Islami wa Adillatuh menjelaskan, ketika menginjakkan kaki di Masjidil Haram dan saat pertama kali melihat Ka’bah dianjurkan untuk membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا البَيْتَ تَشْريفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً، وَزِدْ من شَرَّفَهُ وكَرمَهُ مِمَّنْ حَجَّه أو اعْتَمَرَه تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّا

Allahumma zid hadzal baita tasyrifan wa ta’dhiman wa takriman wa mahabatan. Wa zid man syarrafahu wa karramahu mimman hajjahu au i’tamarahu tasyrifan wa takriman wa ta’dhiman wa birran.

Artinya, “Ya Allah tambahkanlah kemuliaan, keagagungan, kehormatan dan anugerah untuk Masjidil Haram ini. Serta tambahkan kemuliaan, kehormatan, keagungan, dan kebaikan kepada orang yang memuliakan Masjidil Haram ini, baik mereka yang melakukan haji maupun umroh.”

Setelah membaca doa ini dilanjutkan membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ أنْتَ السَّلامُ وَمِنْكَ السَّلامُ، حَيِّنا رَبَّنا بالسَّلامِ

Allahumma antas salam wa minkas salam, hayyina rabana bis salam.

Artinya, “Ya Allah, Engkaulah Dzat yang Maha Penyelamat, dari-Mu lah keselamatan, maka liputilah hidup kami, wahai Tuhan kami, dengan keselamatan.”

Setelah membaca doa di atas, dianjurkan untuk melanjutkan dengan doa-doa  lain, baik yang berkaitan dengan dunia maupun akhirat.Tidak ada batasan dalam melafalkan doa. Tidak juga harus berbahasa Arab. Jika merasa kesulitan membaca doa berbahasa Arab, bisa juga membaca doa dengan bahasa Indonesia, ungkapkan permitaan dan doa-doa baik kita dengan bahasa kita, karena Allah SWT maha mendengar.

Saat memanjatkan doa-doa tersebut, dianjurkan untuk menghadap Ka’bah dengan khusyu’ dan kerendahan hati. Syekh Wahbah menyebut bahwa hal itulah yang dilakukan oleh para ulama dan orang-orang saleh.

(AN)