Amalkan Doa Tolak Bala Ini, Tim Riset ITB Ungkap Potensi Tsunami Besar di Sepanjang Selatan Jawa

Bencana alam memang selalu menjadi mimpi buruk bagi setiap peradaban. Beberapa mungkin bisa diprediksi, dan sisanya sulit ditebak kapan terjadi.

Baru baru ini, Tim Riset Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan bahwa ada potensi tsunami besar yang bisa terjadi di sepanjang pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Timur di masa depan. Tak tanggung-tanggung, tinggi gelombang tsunami tersebut diperkirakan bisa mencapai 20 meter.

Peneliti ITB Sri Widiyantoro, dikutip detik.com, mengatakan bahwa prediksi potensi tsunami di sepanjang pantai selatan itu berdasarkan hasil pengolahan data gempa yang tercatat oleh stasiun pengamat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan data Global Positioning System (GPS).

“Pemodelan tsunami dilakukan berdasarkan beberapa skenario gempa besar di sepanjang segmen megathrust di selatan Pulau Jawa. Skenario terburuk, yaitu jika segmen-segmen megathrust di sepanjang Jawa pecah secara bersamaan,” terang Sri.

Senada dengan itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengamini hasil riset tim ITB tersebut.

“Ancaman itu riil, betul, itu pasti terjadi. Cuma kapan terjadinya, kita tidak akan pernah tahu,” terang Kepala Pusat Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono.

Menurut Rahmat, hasil riset dari ITB tersebut selayaknya menjadi bahan penting dalam mempersiapkan upaya mitigasi dan evakuasi dalam menghadapi ancaman gempa dan tsunami di masa depan.

Sialnya, alih-alih menggalakkan mitigasi, sejumlah masyarakat Indonesia justru kerap menyederhanakan bencana itu sebagai azab. Duh, duh.

Nah, ketimbang melakukan simplifikasi yang kelewat konyol bin banal begitu, ada baiknya kita berdoa bersama agar negeri tercinta ini selalu berlimpah dengan berkah Tuhan, dan semua kita selamat dari marabahaya.

Berikut adalah salah satu doa tolak bala (lengkap beserta latin dan artinya):

اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Allahummadfa’ ‘annal ghalaa’, wal balaa’, wal wabaa’, wal fahsyaa’, wal munkar, was suyuufal mukhtalifah, wasy syadaa ’ida wal mihan, maa dhahara minhaa wa maa baathan, min balaadinaa haadzaa khaassah, wa min buldaanil muslimiina aammah, innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.

Artinya:

“Ya Allah Tuhan kami. Hindarkanlah kami dari malapetaka, bala dan bencana, kekejian dan kemunkaran, sengketa yang beraneka, kekejaman dan peperangan, yang tampak dan tersembunyi dalam negara kami khususnya, dan dalam negara kaum muslimin umumnya. Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”

Tidak ada waktu khusus untuk merapal doa tolak bala tersebut. Dengan kata lain, ia dapat dibaca kapan pun dan di manapun. Meski begitu, jumhur ulama umumnya menyarankan supaya doa tersebut dibaca secara rutin setiap selesai menunaikan shalat fardhu. Wallahu a’lam. (AK)

BACA JUGA Bercermin Terhadap Pendidikan Mitigasi Bencana Pemerintah Jepang