Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah menjadi salah satu momen bersejarah yang selalu dikenang tiap tahun. Peristiwa itu tidak berjalan begitu saja. Banyak hal yang jarang terungkap, termasuk orang-orang yang berjasa pada nabi saat itu.
Saat itu suasana semakin kelam. Banyak tersiar kabar bahwa Rasulullah SAW telah menjadi target pembunuhan secara terang-terangan. Semua loyalis nabi, yaitu para sahabat memiliki rencana yang tak terbaca oleh orang-orang Quraisy. Semua hal direncanakan secara matang dengan pertimbangan-pertimbangan yang penuh kewaspadaan.
Malam itu, semua hal sudah direncanakan dengan baik. Ada beberapa orang yang sudah menempati posnya untuk menyelamatkan Rasul dari rencana buruk kaum Quraisy. Satu-satu cara untuk lepas dari ancaman tersebut adalah Rasul harus secepatnya pergi dari Mekah. Namun berangkat ke Yatrib, Madinah saat itu tak mungkin dicapai dalam satu malam. Ditetapkanlah Gua Tsur menjadi tempat transit.
Gua Tsur merupakan salah satu saksi sejarah kehidupan Rasulullah Saw. Di sana, Rasulullah bersembunyi bersama Abu Bakar untuk menghindari kejaran kaum Quraisy yang hendak membunuhnya. Pada malam itu Rasulullah berhasil menyelinap keluar dari rumahnya dan berhasil mengelabuhi kaum Qurasy yang sejak lama menunggunya di luar.
Kaum Quraisy kaget ketika membuka selimut di kamar Rasul. Yang ada di sana bukan lagi Rasul yang sedang jadi incaran pembunuhan mereka. Yang ada di sana justru Ali bin Abi Thalib, hanya seorang pemuda putra tokoh Quraisy ternama, Abu Thalib. Ini menjadi salah satu strategi yang telah direncanakan tersebut.
Di gua Tsur, Rasulullah tinggal selama tiga hari hingga datanglah bantuan yang telah disiapkan Abu Bakar. Beberapa orang telah disiapkan untuk menjalankan rencana mulus hijrah Nabi. Abu Bakar memiliki peran vital. Pada waktu Rasulullah bersembunyi di gua Tsur, ia senantiasa menemani dan memberikan banyak bantuan. Bahkan sebelum Rasulullah masuk ke mulut gua, ia lah orang yang memastikan keamanan gua.
Ia juga yang menjadikan kakinya sebagai tempat bersandar kepala Rasul saat tidur, bahkan kakinya sampai digigit ular demi menutupi lubang ular agar tidak mengganggu rasul. Ia juga yang mengatur waktu dan kendaraan Rasul saat keluar dari persembunyian di gua Tsur.
Selain Abu Bakar, putranya yang bernama Abdullah bin Abu Bakar bertugas sebagai informan penting. Ia melaporkan setiap perkembangan situasi yang terjadi di kota Makkah. Sepanjang hari ia menelisik semua pembicaraan semua orang Qurasy terkait Rasul Saw dan sahabat tercintanya itu.
Sore harinya ia datang ke gua Tsur dan melaporkan semua informasi yang didapatkan kepada Rasul dan ayahnya. Ia bertahan di gua hingga malam, sehingga tidak ada yang curiga bahwa ia tidak di Makkah pada malam hari itu.
Putri Abu Bakar yang bernama Asma binti Abu Bakar as-Shiddiq juga berperan penting. Ia bertugas mengikuti Abdullah saat menuju gua Tsur sambil membawa makanan untuk ayahnya dan Rasulullah. Makanan ini lah yang membuat kedua orang mulia ini bertahan di dalam gua selama tiga hari.
Dalam proses persembunyian juga pasti membutuhkan bahan makanan. Nah, dalam hal ini ada Amir bin Furaihah. Amir adalah budak Abu Bakar yang setiap hari menggembala kambing yang dimiliki Abu Bakar. Pada saat Rasul dan Abu Bakar di gua Tsur, ia membawa kambing-kambingnya menuju gua Tsur. Kambing-kambing itulah yang menyuplai minuman kepada Rasul dan Abu Bakar.
Malam harinya ia kembali mengikuti langkah kaki Abdullah dan Asma. Sehingga langkah kaki kambing-kambing itu menghapus jejak kaki Abdullah dan Asma, hingga tak ada seorang pun yang tahu.
Setelah semua situasi Aman, Abdullah bin al-Urayqath telah bersiap menyiapkan perjalanan menuju Madinah. Ia bertugas membawa unta yang telah disiapkan Abu Bakar untuk membawa Rasul dan Abu Bakar keluar dari gua. Ia juga yang menuntun kedua orang mulia itu untuk hijrah menuju kota Yatsrib, Madinah. Dia lah sang penunjuk jalan hijrah Rasulullah Saw ke Madinah.
Wallahu A’lam.