Alkisah, ada seorang laki-laki saleh yang ingin bersedekah. Namun dalam melaksanakan sedekahnya, ia berusaha supaya tidak diketahui oleh banyak orang. Hingga akhirnya, ia melakukan sedekahnya di malam hari yang sunyi.
Sebagaimana dikisahkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah dalam Shahih Bukhari Kitab Zakat, Bab Jika Orang Bersedekah kepada Orang Kaya Sementara Dia Tidak Mengetahui. Bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda, “Seorang laki-laki berkata, ‘Sungguh aku akan bersedekah.’ Lalu dia pergi membawa sedekahnya.”
Laki-laki tersebut mempunyai keinginan bahwa yang tahu sedekahnya hanyalah Allah Swt. Akhirnya di pertengahan malam, laki-laki tersebut keluar untuk melaksanakan sedekahnya. Ia berusaha mencari orang yang akan menerima sedekahnya. Laki-laki tersebut kemudian bertemu dengan seorang laki-laki yang dia kira miskin. Akhirnya dia memberikan sedekah kepadanya. Tanpa laki-laki itu ketahui, rupanya orang tersebut adalah seorang begal.
Pagi harinya, tepatnya di pasar, banyak orang heboh. Mereka membicarakan orang yang melakukan sedekah kepada seorang begal. Cerita ini menyebar karena sang begal sendiri menyampaikan apa yang terjadi pada dirinya kepada orang-orang. Berita tersebut kemudian membuat heboh banyak orang, hingga kabar tersebut terdengar kepada laki-laki yang melakukan sedekah di malam hari itu.
Akibat hal tersebut, banyak orang membicarakan dirinya. “Sedekah kok kepada begal!” Mendengar hal tersebut, sang laki-laki sedih dan gelisah. Kegelisahannya kemudian ia ungkapkan, “Ya Allah, bagi-Mu segala puji kepada sang begal.”
Karena merasa sedekahnya jatuh pada orang yang salah, ia beranggapan bahwa hal tersebut tidak sesuai keinginan Allah. Laki-laki tersebut kembali mengulanginya di malam berikutnya. Ia kembali keluar malam untuk melaksanakan sedekah. Ia kemudian memberikan sedekahnya kepada seorang wanita yang dikiranya adalah wanita miskin. Ternyata, wanita tersebut adalah seorang wanita pezina, seorang pekerja seks.
Wanita yang mendapat sedekah tersebut, kemudian bercerita sebagaimana sang begal bercerita. Kabar bahwa seorang wanita pezina mendapatkan sedekahpun menyebar luas, hingga orang yang bersedekah mendengar kabar tersebut. Ia kembali merasa sedih dan gelisah. Kemudian berucap, “Ya Allah, bagi-Mu segala puji kepada wanita pezina.” Ia kembali beranggapan bahwa pahala sedekah yang dilakukannya tidak sampai sama sekali.
Supaya pahala sedekahnya sampai, ia ingin kembali bersedekah untuk yang ketiga kalinya. Di malam ketiga, ternyata sedekahnya jatuh kepada orang kaya yang dianggapnya orang miskin. Mengetahui sedekahnya kembali salah sasaran, laki-laki tersebut dirundung rasa sedih dan gelisah yang sangat mendalam.
Sudah melaksanakan sedekah tiga kali, namun semuanya tidak ada yang tepat sasaran. Ia kemudian mengadu kepada Tuhannya dengan penuh kesedihan, “Ya Allah bagi-Mu segala puji. Kepada pencuri, pezina dan orang kaya.”
Laki-laki itu masih dalam keadaan sedih, karena menganggap pahala sedekahnya selama tiga kali tersebut tidak akan sampai. Sebab, laki-laki tersebut tidak tahu kalau Allah Swt tetap menulis pahalanya. Karena Allah Swt selalu menulis orang-orang yang menginfakkan hartanya demi mencari ridha Allah Swt, dan Allah Swt akan memberinya pahala walaupun si penerima tidak berhak menerimanya.
Hingga suatu ketika, laki-laki tersebut bermimpi. Dalam mimpinya tersebut, ia mendapat kabar gembira bahwa Allah Swt telah menerima sedekahnya dan membalasnya dengan pahala. Dalam mimpi tersebut, ia juga diberitahu tentang sebuah hikmah besar dibalik sedekah yang ia lakukan. Yaitu begal tersebut sadar dengan kesalahannya, lalu tidak merampok kembali. Sang pekerja seks tersebut bisa menjaga dirinya dari zina dengan harta sedekah tersebut. Dan si orang yang kaya, jadi termotivasi untuk berinfak meneladani laki-laki yang bersedekah di tengah kegelapan malam.
Kadangkala perbuatan seseorang akan memberi bekas yang baik, yang sebenarnya dia tidak menginginkannya, dan Allah Swt memberinya pahala karena perbuatan tersebut. Sebab perbuatan laki-laki tersebut, bisa jadi berguna bagi si begal, pezina, dan orang kaya dalam bentuk seperti yang disebutkan.
Apabila seorang hamba menjalankan perintah Allah Swt, maka tidak ada dosa. Jika dia salah dalam apa yang dilakukannya. Allah Swt tidak mengurangi pahalanya dan tidak menyia-nyiakan balasannya, sebab Allah Swt maha mengetahui termasuk mengetahui maksud yang diinginkan oleh manusia.
Walllahu a’lam bisshawab. [rf]