Lafal takbir yang dikumandangkan pada hari raya Idulfitri adalah “Allahu Akbar” sebanyak tiga kali. Yang seperti itu masyhur berdasarkan keterangan Imam Syaf’i rahimahullah dan merupakan fatwa madzhabnya. Boleh juga menambahkan dengan lafal takbir yang panjang, sebab itu juga hasan (bagus). Ini juga sering dibaca oleh umat Islam, yaitu:
اللّه أكْبَرُ كَبيراً، والحَمْدُ لِلَّهِ كَثيراً، وَسُبْحانَ اللَّهِ بُكْرَةً وأصِيلاً، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَلا نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدينَ وَلَوْ كَرِهَ الكافِرُون، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأحْزَابَ وَحْدَهُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللّه واللَّهُ أكْبَرُ
Beberapa kebiasaan sahabat Nabi Shallahu ‘alayhi wa Sallam juga menggunakan lafal lain yang merupakan shighat yang disukai, yaitu:
اللَّهُ أكْبَرُ اللَّهُ أكْبَرُ اللَّهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ، واللَّهُ أكْبَرُ اللَّهُ أكْبَرُ ولِلَّهِ الحَمْدُ
Imam Zakariyyah Al-Anshoriy di dalam Fathul Wahab berkata : “Shighat takbir yang disukai serta banyak dikenal adalah sebagaimana yang asal : {Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Laa Ilaaha Illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamd}, dan yang di ihtihsan didalam Al-Umm tambahan setelah takbir 3 kali adalah {Allahu Akbar Kabiran …. (sampai akhir)}”.