Bagaimana cara menjadi umat terbaik (khoiru ummah) di era modern ink? Intelektual muslim, KH Masdar Farid Mas’udi, menekankan prinsip khaira ummah kepada para guru madrasah dalam seminar bertajuk wawasan kebangsaan dan moderasi Islam, Sabtu (10/11) di Kota Bekasi, Jawa Barat. Menurutnya, prinsip khaira ummah penting dikedepankan sehingga mampu mewujudkan generasi terbaik juga.
Jika ditelaah secara historis menurut Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam penjelasannya, umat Islam sebagai umat terbaik baginya sangat logis. Karena Islam merupakan agama samawi yang datang terakhir, yang bisa belajar dari kelebihan sekaligus kekurangan dari agama-agama sebelumnya.
“Menjadi umat terbaik harus dijunjung, idealnya seperti itu. Tetapi belakangan umat Islam justru terlihat sebaliknya,” ujar Kiai Masdar pada seminar yang digelar Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag RI dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) 25 November mendatang.
Ia menyoroti prinsip khaira ummah justru dikikis oleh umat Islam sendiri dengan melakukan perilaku-perilaku yang jauh dari prinsip ajaran Islam. Bahkan saat ini, mereka tak segan membuat keonaran, kecamasan, dan ketakutan di balik simbol-simbol agama yang justru mereka kibarkan.
Kiai Masdar menegaskan bahwa negara mayoritas berpenduduk Muslim yang stabil hanya Indonesia. Dia menjelaskan, semua agama di dunia ada di Indonesia, suku, bahasa, seni, dan budaya pun jumlahnya mencapai ratusan.
Menurutnya, hal itu bukti bahwa umat Islam berupaya menjadi umat terbaik dengan berperilaku baik bersama umat-umat lainnya. Ia menegaskan, hal itu merupakan ekspresi keberagaman sebagai ciri khas Islam di Nusantara yang selama ini populer disebut Islam Nusantara.
Berkait dengan kebangsaan, jelas penulis buku Syarah UUD 1945 ini, tidak ada negeri yang penduduknya se-bineka Indonesia. Menurutnya, hal ini luar biasa. Bukan hanya suku bangsanya yang banyak, tetapi bahasanya, pulau, dan lain-lain.
“Indonesia merupakan negeri istimewa di mata Allah, tidak ada yang se-indah Indonesia. Tinggal dimanfaatkan untuk kemaslahatan seluruh rakyat,” ucapnya.
Rahmat Allah sudah banyak untuk bangsa Indonesia. Sumber air melimpah, Islamnya Islam tawasuth, alamnya luar biasa, persaudaraan juga bagus meskipun terkadang ada konflik.
“Kita harus menggarisbawahinya dengan bersyukur dan meningKatkan etos kerja secara profesional. Juga akhlak yang harus dibangun,” terang Kiai Masdar. (*)