Tidur merupakan salah satu kebutuhan untuk mengistirahatkan jiwa dan raga manusia. Namun dalam Islam, ada beberapa waktu dimana tidur menjadi suatu hal yang terlarang. Salah satu contohnya yaitu tidur setelah melaksanakan salat subuh. Lalu mengapa tidur setelah salat subuh justru dilarang?
Menurut pandangan para ulama, tidur setelah waktu subuh hukumnya makruh dan tidak diperkenankan apabila tidak ada udzur dan keperluan. Mengapa demikian? Pasalnya, waktu sesudah subuh adalah waktu turunnya berkah dan rejeki. Sebagaimana Rasulullah SAW berdoa memohon kepada Allah agar umatnya diberikan rejeki di pagi hari seperti hadist berikut ini, “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud) Sedangkan dalam hadist lain Rasulullah SAW juga bersabda, “Seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezeki.” (HR. Thabrani)
Oleh karena itulah tidur setelah waktu subuh menjadi waktu yang tidak diperkenankan untuk dilakukan. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah pun pernah berkata, “Tidur setelah subuh mencegah rezeki, karena waktu subuh adalah waktu mahluk mencari rezeki mereka dan waktu dibagikannya rezeki. Tidur setelah subuh suatu hal yang dilarang (makruh) kecuali ada penyebab atau keperluan.” (Zadul Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘Ibaad)
Tak hanya itu, Ibnul Qayyim rahimahullah bahkan mengatakan bahwa tidur di waktu pagi menjadi salah satu perbuatan yang menghambat datangnya rizki dari Allah. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Di antara hal yang makruh menurut para ulama adalah tidur setelah shalat Shubuh hingga matahari terbit karena waktu tersebut adalah waktu memanen ghonimah (waktu meraih kebaikan yang banyak).” ( Madarijus Salikin, 1: 369)
Di samping menghambat datangnya rezeki, tidur di waktu pagi ternyata juga dapat mengganggu kesehatan manusia. Mengapa begitu? Sebab tidur di waktu pagi dapat membuat tubuh menjadi lemas dan tak bersemangat sehingga dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Ibnul Qayyim rahimahullah pernah berkata, “Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan. Tidur pagi juga Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat.” (Zaadul Ma’ad, 4/222)
Jika ditinjau secara medis, tidur di pagi hari setelah waktu subuh juga kurang menyehatkan. Pasalnya, hal tersebut tergolong sebagai pola hidup yang tidak sehat dan dapat mengganggu metabolisme tubuh.
Waktu sesudah subuh adalah waktu bagi tubuh untuk mulai melakukan metabolisme dan pemanasan sehingga jika tidur lagi maka akan seperti kendaraan yang tidak melakukan pemanasan. Efeknya, saat bangun jam 7 atau jam 8 pagi tubuh pun akan masih terasa lemas dan kurang bersemangat.
Sebagaimana dijelaskan oleh ulama yang juga seorang dokter, yaitu Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Beliau berkata, “Tidur setelah subuh sangat berbahaya bagi badan karena melemahkan dan merusak badan karena sisa-sisa (metabolisme) seharusnya diurai dengan berolahraga/ beraktifitas.” (Zadul Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘Ibaad)
Jika seseorang bergadang di malam hari dan tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, maka sebaiknya diusahakan untuk tidur setelah matahari terbit. Sehingga tidurnya tidak langsung setelah subuh namun setelah terbit matahari pada sekitar pukul enam pagi atau pukul setengah tujuh pagi.
Demikianlah mengapa umat Islam tak dianjurkan tidur setelah salat subuh. Sebab hal tersebut akan mencegah datangnya rejeki dan dapat mengganggu kesehatan tubuh. Sehingga umat Islam hendaknya tidak tidur terlalu larut malam agar dapat melaksanakan salat subuh di pagi hari dan dapat bangun tidur dengan segar.
Wallahu a’lam.