Agama kita itu sering disebut agama fitrah, agama yang cocok dengan naluri kita, agama yang tidak memberatkan kita (manusia).
Salah satu contohnya ya kewajiban puasa itu. Coba perhatikan anjuran atau yang dianggap utamadalam puasa itu, bukan saja dianjurkan berbuka dan sahur; tapi malah disunnahkan untuk cepat-cepat berbuka dan mengakhirkan sahur.
Seperti sabda Rasulullah Saw:
“Berbahagialah selalu orang-orang yang menyegerakan berbuka.” (H.R. Muslim).
Dan sabda yang lainnya, sebagai berikut:
“Umatku selalu di dalam kebaikan selama mereka bersegera berbuka puasa dan mengakhirkan makan sahurnya.” (H.R. Ahmad).
Kalau dipikir-pikir ini ‘kanĀ memang “mempertimbangkan” naluri kita. Setelah lapar dan haus seharian, kita disuruh cepat-cepat berbuka. Dan agar kita lebih tahan berpuasa, kita dianjurkan mengakhirkan sahur.
Sahur jam 10 atau 11 malam ya boleh-boleh saja, tapi untuk persiapan siangnya, ‘kan enakan sahur di akhir malam, dapat kesunnahan lagi. Selamat Berpuasa ramadhan.
Sumber: Fikih Keseharian Gus Mus, hal: 233, Khalista, Surabaya.