8 Budak yang Dimerdekakan Abu Bakar di Mekah

8 Budak yang Dimerdekakan Abu Bakar di Mekah

Ada delapan budak yang dimerdekakan Abu Bakar.

8 Budak yang Dimerdekakan Abu Bakar di Mekah

Pada masa awal penyebaran Islam di Makkah, umat Islam mendapatkan perlawanan luar biasa dari berbagai tokoh Kafir Quraisy yang menentang Islam, termasuk para budak. Sebagian budak yang dimerdekakan Abu Bakar di Mekkah pun selamat.

Allah SWT melindungi Rasulullah SAW perantara pamannya, Abu Thalib, sahabat lainnya dilindungi oleh kabilahnya. Sedangkan kaum mustadhafin dari kalangan budak menjadi sasaran empuk penganiayaan yang dilakukan sang majikan dan kaum musyrikin Makkah.

Demi membebaskan para budak dari peganiayaan, Abu Bakar ash-Shiddiq rela mengeluarkan begitu banyak harta untuk memerdekakan budak-budak Muslim, di antaranya:

Bilal bin Rabbah

Nama Bilal bin Rabbah mungkin tak asing lagi bagi sebagian orang. Ia adalah budak asal Habasyah milik Umayyah bin Khalaf al-Jumahi.

Karena menampakkan keislamannya, Bilal mengalami penganiayaan luar biasa dari majikannya. Pernah suatu ketika Umayyah mengikat leher bilal dengan tali, lalu menyerahkan tali tersebut kepada anak-anak kecil untuk dipermainkan dan diseret ke perbukitan Makkah. Pada kesempatan lain, Bilal dipakaikan baju besi lalu dijemur di tengah terik matahari.

Bahkan yang paling kejam, Umayyah pernah memaksa Bilal berbaring di atas tanah berbatu saat matahari begitu terik. Ia kemudian meletakkan sebongkah batu besar di atas tubuh Bilal. Namun budak berkulit hitam itu tetap teguh pada keimanannya seraya berkata “Ahad, Ahad, Ahad.”

Tak tahan melihat penderitaan yang ditanggung Bilal, Abu Bakar kemudian membelinya dari Umayyah dengan harga lima tali perak, dalam riwayat lain disebutkan tujuh uqiyyah.

Abu Fakihah

Namanya adalah Aflah bin Yasar, Ia merupakan budak Safwan bin Umayyah, ada pula yang mengatakan budak Bani ‘Abdid Daar.

Lelaki berjuluk Abu Fakihah ini juga dianiaya karena meninggalkan agama nenek moyang. Dalam al-Ishabah fit Tamyiz ash-Shahabah digambarkan, Umayyah bin Khalaf pernah mengikat kaki Abu Fakihah, kemudian menariknya menuju padang pasir dan mencekiknya, sampai-sampai ia mengira budak keturunan Bani Azad itu telah meninggal.

Kebetulan Abu Bakar ash-Shiddiq lewat, tak tahan melihat siksaan tersebut, ayahanda Aisyah itu lalu membeli Abu Fakihah dan memerdekakannya.

Amir bin Fuhairah

Amir bin Fuhairah adalah budak milik Tufail bin Abdullah bin Sakhbarah. Ia memeluk Islam di awal masa dakwah, bahkan sebelum Nabi Muhammad SAW masuk ke Darul Arqam.

Karena kedudukannya yang hanya seorang budak, Amir bin Fuhairah seringkali menerima siksaan dan aniaya dari majikannya, juga kaum kafir Quraisy.

Dalam Thabaqat Ibnu Sa’ad disebutkan, saking beratnya siksaan tersebut, budak berkulit hitam ini sampai kehilangan kesadarannya dan tidak tahu apa yang dia ucapkan.

Abu Bakar ash-Shiddiq yang lembut dan dermawan akhirnya membeli Amir dari Thufail, kemudian membebaskannya.

Setelah merdeka, Amir bin Fuhairah senantiasa mendampingi dan membantu Abu Bakar. Ia biasa mengembalakan kambing-kambing milik ayahanda Aisyah ini.

Saat Rasulullah SAW dan Abu Bakar RA hijrah ke Madinah, Amir bin Fuhairah ikut bersama keduanya. Ia menghapuskan jejak kaki Rasulullah SAW dan Abu Bakar dengan jejak kambing-kambing yang digembalakannya.

Demikian pula saat Abdullah bin Abu Bakar menjadi informan saat Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar bersembunyi di gua Tsur. Amir bin Fuhairah juga ikut serta dan menghapuskan langkah kaki putra Abu Bakar tersebut.

Zinnirah

Zinnirah ar-Rumiyah merupakan budak perempuan yang masuk Islam di awal dakwah Nabi Muhammad SAW. Dalam sejumlah riwayat disebutkan bahwa perempuan berkebangsaan Romawi ini adalah budak milik Bani Abdid Daar.

Sebagai bagian dari penganut Muslim awal, Zinnirah tak lepas dari berbagai macam siksaan yang dilakukan majikannya dan kaum Kafir Quraisy yang menentang dakwah Rasulullah SAW, termasuk Abu Jahal.

Saking seringnya disiksa, Zinnirah bahkan menjadi buta.

“Yang menghilangkan penglihatannya pasti Latta dan Uzza,” ujar mereka.

“Tidak, demi Allah, keduanya (Latta dan Uzza) tidak akan bisa melakukannya! Ini semua (ujian) dari Allah. Jika Allah menghendaki, Dia akan menyembuhkannya!” jawab Zinnirah

Benar saja, keesokan harinya, Allah SWT dengan kuasa-Nya mengembalikan penglihatan Zinnirah seperti sediakala. Namun kaum Kafir Quraisy bukannya beriman, mereka justru berkilah, “Ah, ini pasti sihir Muhammad.”

Zinnirah tetap teguh pada imannya meskipun dihadapkan pada siksaan yang luar biasa. Akhirnya Abu Bakar ash-Shiddiq pun membeli Zinnirah dan memerdekakannya.

Budak perempuan Amr bin Mu’mil

Budak perempuan milik Amr bin Mu’mil juga menjadi salah satu orang yang dianiaya karena keislamannya. Dalam ar-Rahiq al-Makhtum disebutkan, Umar bin Khattab yang saat itu belum masuk Islam juga pernah memukul budak perempuan itu hingga payah.

Setelah bosan memukulinya, Umar berlalu begitu saja seraya berkata “Sungguh, aku tidak akan meninggalkanmu kecuali karena bosan.”

Nahdiyah dan putrinya

Nahdiyah dan putrinya adalah budak milik perempuan Bani Abdid Daar. Suatu waktu, Abu Bakar lewat saat kedua budak tersebut sedang menggiling adonan.

“Demi tuhan, aku tidak akan membebaskan kalian berdua selamanya,” ucap sang majikan.

“Juallah mereka padaku,” tutur Abu Bakar.

“Engkau telah merusak keduanya, jadi silahkan saja bebaskan mereka jika Engkau bersimpati”

Setelah mendapat kesepakatan harga, Abu Bakar kemudian membeli Nahdiyah dan Putrinya, kemudian membebaskan mereka.

Ummu Ubais

Ummu Ubais merupakan budak perempuan milik Bani Zuhrah. Suaminya adalah Kariz bin Rabiah bin bin Habib Ibnu Abdis Syams. Keduanya dikaruniai putra bernama Ubais.

Sebagai penganut Islam pertama dari golongan mustadhafin, Ummu Ubais turut mendapatkan siksaan dari orang-orang Musyrik, salah satunya dari Aswad bin Abdul Yaguts yang amat memusuhi Islam.

Sebagaimana budak-budak yang lain, Ummu Ubais juga dibeli dan dimerdekakan oleh Abu Bakar ash-Shiddiq.

Jumlah uang yang dikeluarkan Abu Bakar untuk memerdekakan para budak ini luar biasa banyaknya. Namun ia melakukannya semata-mata demi mengharapkan ridha Allah SWT.

Ayahnya, Abu Quhafah bahkan mencelanya “Kulihat engkau memerdekakan budak-budak yang lemah. Seharusnya engkau memerdekakan budak-budak lelaki yang kuat yang bisa melindungimu.”

“Kulakukan itu hanya karena Allah,” jawab Abu Bakar.

Secara singkat, berikut 8 budak yang dimerdekaan Abu Bakar

  1. Bilal bin Rabbah
  2. Abu Fakihah
  3. Amr bin Fuhairah
  4. Zinnirah
  5. Budak perempuan Amr bin Mu’mil
  6. Nahdiyah
  7. Putri Nahdiyah
  8. Ummu Ubais

(AN)

Wallahu a’lam.

 

Baca juga tulisan lain tentang Sirah Nabawiyah dan Abu Bakar as-Shiddiq.