Sedikitnya 14 warga Palestina terluka pada hari Minggu ketika polisi Israel menembakkan gas air mata dan granat pingsan ketika 100.000 jamaah sholat idul Adha di kompleks masjid Al-Aqsa kemarin. Bahkan sholat subuh sempat tertunda selama satu jam pada hari Minggu. Bentrolak tidak terhindarkan karena hari raya Idul Adha bersamaan dengan peringatan Tisha Bav, sebuah peringatan umat Yahudi terhadap runtuhnya kuil suci di kompleks Masjidil Aqsa.
Kekerasan meletus ketika polisi dan pemerintah Israel mengizinkan ekstremis Yahudi untuk mengunjungi kompleks masjid tersebut, setelah awalnya melarang masuk. Menurut Komandan polisi Yerusalem, Doron Yedid kebijakan tersebut berubah dengan adanya dukungan dari para pejabat tinggi politik.
Sebelumnya orang Yahudi dilarang berdoa di kompleks tersebut. Aturan ini merupakan kesepakatan lama antara Israel dan pihak berwenang Muslim. Namun yang terjadi akhir-akhir ini kaum nasionalis sayap kanan Isreal melanggarnya dengan meningkatkan kunjungan ke Masjidil aqsa. Ekstremis Yahudi telah menyerukan agar masjid dihancurkan dan kuil Yahudi akan dibangun kembali di lokasi tersebut.
“Ini adalah pelanggaran yang jelas terhadap pemahaman yang telah ada sejak 1967, dan itu bertujuan untuk mencoba menunjukkan bahwa Al-Aqsa bukan untuk Muslim sendiri,” Khaleel Assali, anggota dewan Wakaf Islam, mengatakan kepada Arab Sedangkan Yordania, salah satu pemelihara situs suci umat Islam ini menyalahkan pihak Israel atas kekerasan hari Minggu kemarin. Ia sendiri mengajukan keluhan resmi kepada pemerintah Israel. “Kami mengutuk berlanjutnya pelanggaran Israel terhadap Masjid Al-Aqsa, dan serangan terhadap jamaah dan tim wakaf di lapangan. Kami menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab,” kata pihak Kementerian luarnegeri Yordania.
Sementara itu kekhawatiran itu disampaikan penasihat Presiden Mahmoud Abbas untuk Urusan Agama Mahmoud al-Habbash. Ditambahkanya bahwa masyarakat seluruh dunia harus bekerja sama untuk mencegah kemungkinan agresi terhadap kompleks masjid suci itu. Habbash menegaskan bahwa rakyat Palestina akan melindungi Masjid al-Aqsa dan kesuciannya. “Kami akan melakukan segala yang mungkin, bersama dengan orang-orang kami, untuk melindungi Masjid al-Aqsa,” katanya, dikutip Aawsat.