Bulan Sya’ban termasuk bulan yang mulia di dalam Islam. Di dalamnya terdapat banyak keutamaan. Sebab itu, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, salah satunya puasa di bulan Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Abbas al-Maliki menjelaskan dalam kitab Ma dza Fi Sya’ban, ada banyak riwayat yang menjelaskan keagungan dan keutamaan bulan Sya’ban, termasuk mengapa dinamakan bulan Sya’ban.
Sayyid Muhammad mengutarakan beberapa pandangan ulama’ mengenai asal usul kata “Sya’ban” sekaligus makna yang terkandung di dalamnya sebagaimana kutipan di bawah ini.
وسمي شعبان لأنه يتشعب منه خير كثير، وقيل معناه شاع بان، وقيل مشتق من الشِعب (بكسر الشين) وهو طريق في الجبل فهو طريق الخير، وقيل من الشَعب (بفتحها) وهو الجبر فيجبر الله فيه كسر القلوب، وقيل غير ذلك
Artinya:
“Bulan ini dinamai dengan sebutan Sya‘ban karena banyak cabang-cabang kebaikan pada bulan mulai ini. Sebagian ulama mengatakan, Sya‘ban berasal dari Syâ‘a bân yang bermakna terpancarnya keutamaan. Menurut ulama lainnya, Sya‘ban berasal dari kata As-syi‘bu (dengan kasrah pada huruf syin), sebuah jalan di gunung, yang tidak lain adalah jalan kebaikan. Sementara sebagian ulama lagi mengatakan, Sya‘ban berasal dari kata As-sya‘bu (dengan fathah pada huruf syin), secara harfiah bermakna ‘menambal’ di mana Allah menambal dan menutupi kegundahan hati (hamba-Nya) di bulan Sya’ban. Ada pula ulama yang memahami bulan ini dengan makna selain yang disebutkan sebelumnya”.
Melalui penjelasan di atas, setidaknya ada beberapa penjelasan ulama terkait makna bulan Sya’ban. Pertama, ada ulama yang mengatakan Sya’ban berati pancaran keutamaan. Kedua, sebagian ulama mengatakan Sya’ban adalah jalan kebaikan. Ketiga, ada juga ulama yang mengatakan, Sya’ban adalah tambalan, di mana Allah SWT menambal kegundahan hati hamba-Nya di bulan Sya’ban.
Dari penjelasan itu, dapat dipahami bahwa dari sisi maknanya saja bulan Sya’ban sudah menunjukan kemuliaan dan keutamaan, sehingga tidak heran ketika memasuki bulan ini, kaum muslim menyambutnya dengan penuh antusias dan kegembiraan. Berbagai aneka ragam ibadah di lakukan dengan penuh semarak, mulai dari puasa, meramaikan masjid dengan shalat wajib lima waktu dan shalat-shalat sunah secara berjamaah, berangkat umrah serta ziarah ke makam baginda Nabi SAW.