Keutamaan Bulan Sya’ban dalam Kitab al-Nafhat al-Rahmaniyyah

Keutamaan Bulan Sya’ban dalam Kitab al-Nafhat al-Rahmaniyyah

Ulasan Kitab al-Nafhat al-Rahmaniyyah yang berisi syair-syair tentang keutamaan bulan Sya’ban.

Keutamaan Bulan Sya’ban dalam Kitab al-Nafhat al-Rahmaniyyah

Banyak ulama yang telah menjelaskan berbagai keutamaan ataupun peristiwa luar biasa yang terjadi pada bulan Sya’ban. Selain kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Alawi al-Maliki, ada pula kitab Mandzumat al-Nafhat al-Rahmaniyyah fi Khashaish al-Sya’baniyyah karangan Habib Abu Bakr al-Adni bin Ali Masyhur, seorang ulama asal Hadhramaut, Yaman.

Salah satu keistimewaan yang dimiliki umat Nabi Muhammad SAW. adalah dianugerahi waktu-waktu tertentu, yang apabila melakukan amal kebaikan akan dipenuhi dengan limpahan rahmat Allah Swt. Salah satunya adalah malam Nisfu Sya’ban, yakni malam yang berada di tengah bulan Sya’ban tepatnya tanggal 15 yang jatuh pada Rabu malam (08/04/2020) lalu.

Berbeda dengan malam Lailatul Qadr yang dirahasiakan keberadaannya, Nisfu Sya’ban justru diberitahukan secara jelas dan gamblang oleh Allah beserta keutamaannya.

Kata Sya’ban yang berasal dari huruf syin, ‘ain dan ba’ menurut Ibnu Faris dalam Mu’jam Maqayis al-Lughah menunjukkan makna terpisah. Kemudian berkembang maknanya menjadi bertebaran. Sayyid Alawi al-Maliki menjelaskan bahwa dinamakan bulan Sya’ban sebab di dalamnya penuh dengan kebaikan dan rahmat Allah Swt yang bertebaran.

Kitab al-Nafhat al-Rahmaniyyah ini terhitung baru. Dalam muqaddimahnya tercatat bahwa kitab ini selesai ditulis pada tanggal 16 Rajab 1434 H atau sekitar pertengahan April 2013 M di kota Tarim Yaman, kota Seribu Wali yang terkenal sebagai pusat ilmu dan penyebaran Islam ke seluruh dunia.

KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) juga sempat mengunggah sebuah video berisi syair doa bulan Sya’ban melalui instagramnya, yang beliau dapatkan dari Al-Habib Prof. Quraish Shihab. Dalam video yang beliau unggah, tampak gambar judul kitab al-Nafhat al-Rahmaniyyah ini.

https://www.instagram.com/p/B-s_Kd1BDuC

 

Dengan tradisi keislaman yang sangat kuat, tak heran Tarim menjadi kota yang sangat ramai dan meriah tiap hari-hari besar Islam tiba. Tak terkecuali dalam merayakan Nisfu Sya’ban. Umumnya, kegiatan yang dilakukan adalah dengan mengggelar doa bersama, selayaknya tradisi Muslim di negara kita Indonesia. Dalam beberapa majelis biasanya kitab ini dibaca secara bersama-sama saat memasuki bulan Sya’ban.

Sesuai dengan namanya yang berarti Anugrah Sang Maha Pemurah dalam Keistimewaan Bulan Sya’ban, kitab ini secara khusus mengungkap berbagai keutamaan yang dimiliki bulan Sya’ban. Merupakan sesuatu yang unik, bahwa kitab ini disusun menggunakan nadzam atau rangkaian syair dengan bahar rajaz yang totalnya berjumlah 137 bait. Pada tiap akhir bab, pengarangnya menyelipkan satu syair tambahan yang berupa untaian shalawat untuk Baginda Rasulullah Saw. – yang tak lain adalah leluhurnya – dan para keluarga serta sahabatnya.

صلاة ربي تتغشى المصطفى # والألـــ والأصحاب ما نجم بدا

Wahai Tuhanku, semoga salawat senantiasa menyelimuti al-Mushthafa, keluarganya, dan para sahabatnya yang memiliki cahaya terang

Kitab ini secara umum terdiri dari tujuh bagian. Diawali dengan memaparkan keutamaan-keutamaan bulan Sya’ban, selanjutnya pada bagian dua hingga lima, kitab ini lebih detail menjelaskan mengenai turunnya ayat perintah Shalawat kepada Nabi SAW (QS. Al-Ahzab [33]: 56), peristiwa terbelahnya bulan pada malam Nisfu Sya’ban, perintah pengalihan arah kiblat yang semula dari Baitul Maqdis menghadap ke Ka’bah, dan penjelasan mengenai malam Nisfu Sya’ban. Adapun pada bagian enam dan tujuh kitab ini menjelaskan amalan-amalan yang dianjurkan dilakukan pada Nisfu Sya’ban dan diakhiri dengan doa penutup disertai dengan kaifiyahnya.

Dalam pandangan Habib Abu Bakr al-Adni, bulan Sya’ban menjadi istimewa karena berada di antara dua bulan yang mulia, yakni bulan Rajab dan Ramadhan. Sehingga secara otomatis manusia melewati tiga bulan secara berurutan yang dipenuhi dengan kebaikan dan keutamaan. Sebagaimana dijabarkan dalam bait berikut ini:

وأنه ما بين شهرين هما # بدأً وختمًا من شهور الإهتدا

فرجبٌ شهرٌ حرامٌ شأنه # مقررٌ كما أتانا مسندا

ورمضان الصوم شهرٌ جامعٌ # لكل خير منتهًى ومبتدا

Bahwa sesungguhnya Sya’ban ada di antara dua bulan, diawali dan diakhiri oleh bulan yang penuh petunjuk

Adapun Rajab adalah bulan haram (dimuliakan) sebagaimana telah datang kepada kita informasinya

Dan bulan puasa Ramadhan adalah bulan berkumpulnya seluruh kebaikan dari awal sampai akhir

Dalam kitab ini Habib Abu Bakr Al-Adni juga menyebutkan bahwa malam Nisfu Sya’ban memiliki banyak sebutan atau nama lain. Salah satunya adalah al-Bara’at al-Kubra, yakni malam penuh ampunan. Tentu hal ini tidak berlaku bagi semua orang, tetapi hanya bagi mereka yang menghidupkan malam nisfu Sya’ban dengan amal-amal kebaikan.

وليلة البراءة الكبرى لمن # أحيا وفيها يستجاب للندا

Dan (Nisfu Sya’ban) adalah malam pengampunan yang agung bagi yang menghidupkannya, dan pada malam itu mustajab bagi orang yang berdoa

Di antara amalan yang dapat dilakukan pada malam Nishfu Syaban dan telah lazim diamalkan adalah membaca surah Yasin dan dilanjutkan dengan doa.

أما الذي يفعله  من قرؤوا # ياسين بالنيات جمعا عددا

وبعدها الدعاء فيما ألفوا # فالأصل فيه الضعف عما أسندا

Di akhir kitab dijelaskan bahwa surah Yasin hendaknya dibaca sebanyak tiga kali dengan niat memohon umur panjang yang disertai dengan ketaatan kepada Allah SWT, memohon perlindungan dari segala keburukan, dan diberi kekayaan hati serta lapang dada.

Beliau menegaskan Nisfu Syaban merupakan salah satu di antara malam-malam yang apabila berdoa, Allah akan kabulkan dan tidak akan tertolak. Selanjutnya beliau memberikan keterangan, selain Nisfu Sya’ban malam yang mustajab adalah malam Jumu’ah, malam tanggal satu Rajab, Lailatul Qadr, Idul Fitri dan Idul Adha.

وذكرت من جملة الخمس التي # فيها الدعاء مستجاب أبدا

Kitab al-Nafhat al-Rahmaniyyah ini menjelaskan, bahwa dengan adanya malam-malam tersebut, tentu bukan berarti doa di malam-malam yang lain tidak Allah kabulkan. Melainkan sebagai penekanan bahwa malam tersebut patut diperhatikan dan Tuhan ingin hamba-Nya lebih mendekat kepada-Nya. Semoga bulan Sya’ban kita dilimpahi berkah oleh Allah Swt.

Baca juga Bulan Sya’ban, Artinya, dan Nama-nama Lain dari Nisfu Sya’ban dan tulisan menarik lainnya dari Yakhsyallah melalui tautan ini