Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa Oday Nawajaa (17) yang terkena tembakan dan terluka parah di Al Azariya di sebelah timur Yerusalem akhirnya meninggal. Ada lagi seorang warga Palestina lain yang berusia 18 tahun tewas di desa Abu Dis, Tepi Barat, ketika bom molotov yang ingin dia lempatkan ke pasukan keamanan Israel meledak sebelum waktunya.
Insiden pada Minggu tersebut terjadi sehari setelah penikaman fatal dan bentrokan yang menewaskan enam orang menyusul ketegangan akibat langkah-langkah pengamanan terbaru di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur.
Sementara itu detektor logam tetap akan dipasang di Masjidil Aqsa. Detektor yang dipasang bertahun tahun ini telah memicu kerusuhan berdarah yang merengut nyawa dan ratusan orang yang “Detektor logam tetap dipasang. Para pembunuh tidak akan memberi tahu kita bagaimana menggeledah para pembunuh,” kata Tzachi Hanegbi, menteri Israel untuk pembangunan regional seperti dilansir kantor berita Antara. Israel telah menyatakan tidak akan melepas detektor logam yang pemasangannya di luar kompleks Masjid Al Aqsa. “Kalau mereka (warga Palestina) tidak mau masuk ke masjid, biarkan mereka tidak memasuki masjid,” ungkap Tzachi.
Reaksi keras dikemukakan oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Ia mengatakan akan menghentikan hubungan keamanan dengan Israel sampai mereka membongkar pintu-pintu masuk dengan detektor logam menuju plasa Masjid Al Aqsa. “Kalau Israel ingin koordinasi keamanan dilanjutkan, mereka harus menarik kebijakan-kebijakan itu,” tegas Mahmoud Abbas