Artis Israel yang dikenal dengan mana Toy Boy mendadak viral di jagat media sosial. Hal itu akibat unduhan videonya yang dianggap rasis. Dalam video tersebut terlihat Roy Boy dan keluarganya menyerahkan makanan kepada ana-anak Badui melalui jendela mobil mereka.
Banyak pihak mengecam aksi dalam video tersebut. Salah satunya adalah Yousef Jabareen, seorang anggota parlemen, Knesset salah ketua Komite Hak Anak-anak di Israel dan seorang warga negara Israel. Ketiganya meminta pertemuan mendesak pada hari Senin untuk membahas insiden tersebut.
“Video tu mencerminkan kerasnya kekejaman mereka, karena mereka mengekspresikan superioritas ras, ”kata Jabareen ke MiddleEastEye.
“Kasus ini mencerminkan masalah yang lebih besar. Pemerintah Israel tidak menganggap anak-anak Badui sebagai manusia, mereka tidak diakui, desa mereka tidak diakui, mereka tidak memiliki layanan dasar. Selama lebih dari 70 tahun, negara tidak melihat mereka, mereka dapat menghancurkan rumah kapan saja. Mereka seperti tidak terlihat,”ungkap pengacara Abu Raya.
When racism and dehumanization are the norm. Video of an Israeli family out on a drive. Father asks his children: who wants to feed a Bedouin? He then hands the kids a biscuit and taunts them. #RacismMustFall #Act4Palestine pic.twitter.com/TWnNElYaWl
— PLO Department of International Relations (@PalestinePDP) July 11, 2020
Video yang muncul di platform Tik Tok menanyangkanRoy Boya dan keluarganya bermmobil di di daerah Negev. Kemudian terdengar bertanya kepada ketiga anaknya: “Siapa yang mau memberi makan orang Badui?”
Mobil kemudian berhenti di dekat dua anak Badui Palestina. Kemudian jendela mobil terbuka. Oz mengangkat sebuah makanan dan diarahkan ke lensa kamera. Setelah itu memberikan satu kepada anak Badui Palestina tersebut. Roy berulang kali bertanya kepada ketiga anaknya di kursi belakang: “Ayo beri makan orang Bedouin. Apakah kamu tidak ingin memberi makan orang Bedouin, Ariel? ”
Setelah ramai jadi perbincangan di dunia, Roy kemudian meminta maaf. “Saya ingin menyampaikan penyesalan yang mendalam atas komentar tersebut. Mereka salah. Saya tidak mendidik anak-anak saya sedemikian rupa dan tidak ada anak yang harus dididik dengan cara seperti itu, ” katanya.
Namun permintaan maaf tersebut tidak diterima.Menurut kepala kotamadya Rahat di Negev, Fayez Abu Suhayban perbuatannya tidak bisa diterima. “Dia memperlakukan anak-anak kami seolah-olah mereka monyet,” kata Abu Suhayban.
Saat ini, ada 240.000 warga negara Palestina Israel tinggal di wilayah Negev. Ada 76.000 Badui Palestina tinggal di desa-desa yang tidak diakui oleh negara Israel.