Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa ulama adalah penjaga kemajemukan. Presiden juga menyatakan kekagumannya kekagumannya terhadap sosok almarhum Kiai As’ad Syamsul Arifin. Hal ini terungkap dalam pidato presiden saat menghadiri langsung Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur.
Selain Presiden mengungkapkan bahwa keberagaman dan kemajemukan Indonesia yang sampai saat ini masih terjaga dengan baik juga tak lepas dari peran serta almarhum Kiai As’ad Syamsul Arifin bersama para ulama lainnya. Bahkan, kerukunan tersebut menjadi salah satu ciri khas Indonesia di mata dunia. Oleh karena itu, Presiden tak lupa menitipkan pesan kepada para ulama, kiai, santri, dan masyarakat di seluruh Indonesia untuk terus menjaga dan mensyukuri kodrat bangsa Indonesia yang hidup dalam kemajemukan dan keberagaman.
“Saya mohon Yang Mulia para ulama, kiai, santri, terutama Pondok Pesantren Salafiyah Sukorejo agar kita selalu menyemai nilai-nilai kerukunan dan mempraktekannya,” ucap Presiden. “Dunia melihat bagaimana di Indonesia Islam menjadi agama rahmatan lil alamin dan bagaimana umat Islam menjaga ukhuwah islamiyah, wathoniah, dan basariah kita,” ucap Presiden.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy mengungkapkan bahwa ada trilogi ketokohan di pondok pesantren Salafiyah Situbondo ini. Yakni Kiai Syamsul Arifin yang hidup pada masa kolonial Belanda, Kiai As’ad di masa perlawanan agresi militer yang puncaknya peristiwa 10 Nopember, perjuangan melawan Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga di era pembangunan Soeharto. Kemudian dilanjutkan puteranya Kiai Fawaid Asad yang melanjutkan era pembangunan hingga reformasi. KHR Ahmad juta juga menyampaikan bahwa yang hadir pada acara Haul Majemuk adalah santri dan alumni dari seluruh Nusantara. Bahkan pesantren yang sudah berusia satu abad kini memiliki santri lebih 13.000.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam acara tersebut adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo KH R Achmad Azaim Ibrahimy.