Kebanyakan orang hanya mengucapkan salam kepada orang-orang tertentu saja. Misalnya hanya kepada orang-orang yang mereka kenal saja. Padahal mengucapkan salam termasuk salah satu amalan yang tak boleh ditinggalkan oleh umat Islam. Terlebih mengucapkan salam hanya kepada orang-orang yang dikenal saja merupakan salah satu pertanda datangnya hari kiamat.
Hal tersebut dijelaskan dalam buku Ensiklopedi Akhir Zaman karya Dr. Muhammad Ahmad Al-Mubayyadh. Dari Ibnu Mas’ud RA, Rasulullah SAW bersabda, “Di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah seorang laki-laki tidak akan mengucapkan salam kepada orang lain kecuali hanya kepada orang yang dia kenal.” (HR. Ahmad)
Sebenarnya dengan mengucapkan assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, berarti umat Islam sesungguhnya sedang menyampaikan suatu doa kepada orang yang ditemuinya. Pasalnya, ucapan salam bermakna “Semoga keselamatan, keberkahan, dan kasih sayang (rahmat) dari Allah SWT menyertai Anda atau kalian.”
Selain doa, mengucapkan salam juga bermakna sebagai penyampaian rasa hormat sebagaimana diterangkan oleh Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 44. Dalam ayat tersebut Allah berfirman, “Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah ‘Salam sejahtera dari segala bencana’ dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka.” (QS. Al-Ahzab:44)
Lebih lanjut, mengucapkan salam kepada orang lain termasuk hak seorang muslim pada muslim yang lain. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Hak muslim pada muslim yang lain ada enam.” Lalu ada yang menanyakan, “Apa saja keenam hal itu?” Lantas Rasulullah SAW bersabda, “Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam padanya. Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya. Apabila engkau dimintai nasehat, berilah nasehat padanya. Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah’). Apabila dia sakit, jenguklah dia. Dan apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).” (HR. Muslim)
Rasulullah SAW juga menekankan bahwa antara seorang muslim dengan muslim yang lain bagaikan satu keluarga. Bahkan layaknya satu jasad yang jika satu anggota tubuhnya mengeluh sakit maka yang lain juga merasa sakit. Dengan demikian, ikatan persaudaraan seagama lebih tinggi nilainya dalam pandangan syariat daripada ikatan darah. Hubungan itulah yang selalu ditekankan oleh Rasulullah SAW.
Dalam bukunya, Dr. Muhammad Ahmad Al-Mubayyadh juga menjelaskan bahwa untuk mendukung hubungan tersebut maka dijadikanlah salam sebagai syiar kaum muslim. Salam tersebut juga dilakukan tanpa harus membedakan apakah orang tersebut dikenal atau tidak. Sehingga Rasulullah SAW menekankan bahwa salah satu syiar islam yang paling agung adalah mengucapkan salam. Bahkan mengucapkan salam kepada orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal merupakan perbuatan yang paling utama.
Dalam sebuah hadis disebutkan, “Seorang pria bertanya kepada Rasulullah SAW, ‘Perbuatan apakah yang paling utama dalam agama islam?’ Beliau menjawab, ‘Memberi makan dan mengucapkan salam baik kepada orang yang engkau kenal atau tidak.’” (HR. Al-Bukhari)
Di samping itu, mengucapkan salam juga akan mempermudah seseorang untuk masuk surga. Rasulullah SAW bersabda, “Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian benar-benar beriman dan kalian tidak akan benar-benar beriman sehingga kalian saling mengasihi. Apakah kalian mau aku tunjukkan kepada sesuatu perbuatan yang jika kalian melakukannya kalian akan mengasihi satu sama lain? Sebarkanlah salam!” (HR. Muslim)
Demikianlah betapa pentingnya mengucapkan salam baik kepada orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal. Sebab salam merupakan hak seorang muslim pada muslim yang lain dan merupakan perbuatan yang paling utama. Selain itu, mengucapkan salam juga akan mempermudah umat Islam untuk masuk surga. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya saling mengucapkan salam.
Wallahu a’lam.