Haji merupakan di antara ibadah sakral. Rukun Islam ke-5 ini selain memerlukan tenaga prima, juga memerlukan mental yang cukup karena rangkaian waktu yang dibutuhkan cukup lama (40 hari untuk jamaah haji reguler).
Selain itu, jarak tempuh yang sangat jauh (sekitar 8.000 km) memerlukan kesiapan mental dan rangkaian doa yang harus dipersiapkan dengan matang pula.
Di antara hal yang perlu dilakukan bagi calon jamaah haji saat akan berangkat antara lain yang adalah memastikan semua barang bawaan yang diperlukan termasuk benda-benda kecil telah masuk ke dalam koper besar atau tas sesuai dengan spesifikasi masing-masing.
Berikut adalah benda-benda yang mungkin dibutuhkan bagi calon jamaah haji (calhaj) ketika nanti berada di tanah haram :
Pertama, kain ihram. Jangan sampai calhaj ketinggalan benda satu ini. Benda ini menempati posisi penting bagi calhaj. Setiap calhaj disarankan membawa dua stel (4 lembar) kain ihram.
Bagi calhaj yang tergolong dalam gelombang dua atau yang langsung menuju Makkah dari Indonesia diharapkan menyiapkan satu setengah stel kain ihram atau tiga lembar kain dengan dimasukkan ke dalam tas kecil, tidak dimasukkan ke dalam koper besar.
Ketika bertolak dari bandara, calhaj sudah memakai pakaian ihram lengkap satu stel namun masih boleh ditutupi jaket atau semisalnya. Kemudian nanti jika ada pengumuman dalam pesawat bahwa sudah mulai masuk Yalamlam, jaket dilepaskan. Sedangkan kain ihram yang satu di dalam tas untuk antisipasi jika kain ihram utama terkena najis saat di dalam toilet pesawat.
Kedua, alat dan perlengkapan makan. Supaya tidak boros dan bingung di mana tempat pembelian alat perlengkapan dan makanan, calon jamaah haji (calhaj) lebih baik membawa benda-benda tersebut dari rumah seperti piring plastik, gelas plastik, sendok makan, bumbu masak kering, jahe wangi, teh celup, gula, mie instant, lauk pauk yang tahan lama seperti kering tempe, abon dan lain sebagainya.
Ketiga, perlengkapan mandi dan cuci juga perlu disiapkan secara cukup. Alat ini banyak dibutuhkan calhaj saat mau berangkat mulai dari asrama haji hingga pulang sampai rumah lagi, yaitu meliputi sabun mandi, shampo, detergent, pasta gigi dan lain sebagainya.
Jika mempunyai sisa tempat yang cukup, calhaj bisa membawa handuk yang tidak terlampau besar. Jika keterbatasan tempat, handuk bisa diganti dengan kanebo baru yang khusus digunakan untuk mandi.
Keempat, obat-obatan dan alat pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Meskipun sudah ada dokter pendamping jamaah haji, ada baiknya calhaj mempersiapkan kebutuhan obat-obatan pribadi sesuai kebutuhan sehari-hari mulai dari plester, obat batuk, koyo, minyak kayu putih, balsem serta obat khusus dari dokter pribadi bagi penderita penyakit dengan riwayat sakit kronis.
Kelima, karena di negara Arab Saudi sekarang ini sedang musim panas dengan suhu rata-rata 42 derajat celcius yang berarti jauh lebih panas dari suhu negara Indonesia secara umum yang berkisar maksimal sampai 32 derajat celcius, calhaj perlu membawa payung, topi, kacamata hitam, masker, kaos tangan, semprotan kecil dan sejenisnya untuk menghindari kontraksi, iritasi dan sebagainya.
Keenam, alat kosmetik. Di luar waktu ihram, calhaj selalu berkumpul dengan orang banyak. Mereka tetap disarankan untuk tampil bersih dan rapi, termasuk memakai parfum bagi calhaj laki-laki. Benda yang perlu dibawa antara lain kaca cermin kecil, sisir, gunting, pencukur jenggot-kumis dan lain-lain.
Ketujuh, perabot lain yang perlu masukkan ke dalam draf bekal bawaan calhaj antara lain pakaian biasa minimal tiga stel, sprei, sandal jepit minimal tiga pasang, tas plastik, alas yang bisa berupa tikar, perlak atau sejenis, tambang kecil, jaket dan lain-lain