Kesibukan urusan duniawi seringkali membuat banyak orang tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu. Pasalnya, ada banyak hal yang perlu mereka lakukan dalam waktu segera seperti halnya menyelesaikan urusan pekerjaan, tugas-tugas sekolah, ataupun tugas-tugas rumah tangga. Namun yang lebih miris, urusan duniawi tersebut terkadang membuat seseorang juga tergesa-gesa dalam melaksanakan salat.
Jika seseorang tergesa-gesa dalam urusan salat, maka bagaimana hukumnya? Sebenarnya, umat Islam tidak boleh melaksanakan salat dengan kondisi tergesa-gesa. Bukan hanya salatnya saja yang tak boleh tergesa-gesa, mendatangi salat pun tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa. Sebagaimana seperti yang disebutkan dalam hadist berikut ini.
“Suatu hari, saat Rasulullah SAW salat, beliau mendengar suara gaduh di belakang. Seusai shalat Rasulullah Saw. bertanya kepada para sahabat, apa gerangan yang telah terjadi sehingga terdengar suara gaduh pada saat shalat? Para sahabat menjawab: kami tergesa-gesa mendatangi shalat. Rasulullah Saw. kemudian bersabda, ‘jika kalian mendatangi shalat hedaklah kalian (berjalan dengan) tenang. Ikutilah rakaat yang dapat kalian ikuti dan sempurnakanlah rakaat tang tertinggal.” (HR. Bukhari & Muslim)
Mengapa demikian? Pasalnya, orang yang sedang tergesa-gesa biasanya tidak bisa mengontrol emosi dan pikiran mereka, membuat pikiran dan hati kosong, serta menjadi tempat kesukaan setan. Terlebih, sifat tergesa-gesa datangnya dari setan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Ketenangan itu dari Allah dan tergesa-gesa itu dari syaitan.” (HR. Turmudzi)
Sesungguhnya orang yang tergesa-gesa dalam melaksanakan salatnya adalah orang yang lalai. Bahkan orang tersebut dikategorikan sebagai orang yang mencuri salat. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Seburuk-buruk pencuri adalah seseorang yang mencuri dari sholatnya. Para Sahabat bertanya: Bagaimana seseorang bisa mencuri dari sholatnya? Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab: ‘Ia tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya.” (HR. Ahmad, At-Thabrany)
Sedangkan dalam sebuah hadist lain disebutkan, “Kalau orang ini mati dalam keadaan seperti itu, ia mati di luar agama Muhammad. Ia sujud seperti burung gagak mematuk makanan. Perumpamaan orang ruku’ tidak sempurna dan sujudnya cepat seperti orang kelaparan makan sebiji atau dua biji kurma yang tidak mengenyangkannya.” (HR. Abu Ya’la, al-Baihaqy, at-Thabrany)
Rasulullah SAW pun pernah menyuruh orang yang tergesa-gesa dalam salat untuk mengulangi salatnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadist berikut ini.
“Ulangilah sholatmu karena sesungguhnya engkau tidaklah sholat.” Lalu ia pun sholat dan datang lalu memberi salam pada Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam . Beliau tetap berkata yang sama seperti sebelumnya, “Ulangilah sholatmu karena sesungguhnya engkau tidaklah sholat.” Sampai diulangi hingga tiga kali. Orang yang jelek sholatnya tersebut berkata, “Demi yang mengutusmu membawa kebenaran, aku tidak bisa melakukan sholat sebaik dari itu. Makanya ajarilah aku!” Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengajarinya dan bersabda, “Jika engkau hendak sholat, maka bertakbirlah. Kemudian bacalah ayat Al Qur’an yang mudah bagimu. Lalu ruku’lah dan sertai thuma’ninah ketika ruku’. Lalu bangkitlah dan beri’tidallah sambil berdiri. Kemudian sujudlah sertai thuma’ninah ketika sujud. Kemudian bangkitlah dan duduk antara dua sujud sambil thuma’ninah. Kemudian sujud kembali sambil disertai thuma’ninah ketika sujud. Lakukan seperti itu dalam setiap sholatmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan demikian, umat Islam hendaknya tidak boleh melaksanakan salat dalam kondisi tergesa-gesa. Pasalnya, sikap tergesa-gesa tersebut akan mendatangkan rasa was-was, mengacaukan pikiran, membuat salat tidak sah. Sikap tergesa-gesa tersebut merupakan trik setan untuk menggoda manusia.
Alhasil, orang yang tergesa-gesa dalam melaksanakan salat seringkali menjadi lupa tentang berapa jumlah rakaat salat yang telah ia kerjakan. Begitulah trik setan dan kita enggak sadar.