Semua perbuatan, usaha dan pencapaian yang diraih seseorang tidak akan dibawa mati. Dunia dan seisinya hanyalah sementara, ketika ia meninggal semua itu tidak akan bermanfaat baginya kecuali tiga hal. Sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadis
إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، وعلم ينتفع به، وولد صالح يدعو له. رواه مسلم
Artinya; jika anak cucu adam mati maka semua amal perbuatannya terputus kecuali tiga hal. Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan orangtunya. (HR. Muslim).
Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim mengatakan bahwa amal perbuatan manusia terputus jika telah meninggal. Sedangkan tiga perkara yang disebutkan dalam hadis di atas akan tetap mengalir pahalanya sebab dia adalah penyebab terjadinya ketiga perkara itu.
Ketiga perkara di atas adalah amalan yang dikerjakan oleh si mayit namun manfaatnya masih mengalir bagi orang-orang yang hidup setelahnya sehingga dia pun mendapatkan pahala kebaikan atas perkara itu.
Pertama, sedekah jariyah seperti wakaf. Wakaf pada hakikatnya memberikan kepemilikan harta untuk kepentingan umat. Sehingga pahala dari wakaf tersebut akan terus mengalir selama harta wakaf bermanfaat bagi umat.
Kedua, ilmu yang bermanfaat. yang mana selama hidupnya telah dia ajarkan kepada generasi setelahnya baik berupa pengajaran atau karya tulis .
Ketiga, anak saleh yang mendoakannya. Berdasarkan hadis ini ulama sepakat bahwa doa untuk orang hidup untuk orang yang telah meninggal pahalanya akan sampai kepada si mayit. Bahkan meskipun sang anak saleh tidak mendoakannya dia akan tetap mendapatkan pahala atas amal baik yang dilakukan sang anak, sebab sang anak menjadi anak saleh berkat didikannya maka selama anak saleh tersebut terus berbuat baik maka selama itu akan menjadi tabungan amal bagi orangtuanya yang telah meninggal.