Selain menandatangani Dokumen Persaudaraan antar Umat Beragama bersama Paus Fransiskus di Abu Dhabi, Grand Syekh al-Azhar, Syekh Ahmad Al-Thayyeb juga memberikan ceramah kepada seluruh peserta yang hadir. TGB. Zainul Majdi mengungkap beberapa pesan yang disampaikan Imam Besar al-Azhar itu.
TGB mengungkapkan, Syekh Ahmad Al-Thayyeb sempat mengutip khutbah Rasul SAW ketika melakukan Haji Wada’ di atas bukit Arafah.
أيُّها النَّاسُ، أن دماءَكم وأموالَكم وأعراضكم عليْكُم حرامٌ، كحُرمةِ يومِكم هذا، فى بلدِكم هذا
“Duhai manusia, sesungguhnya darah, harta dan kehormatan kalian suci, terlarang untuk dirusak…”
“Grand Syekh Al-Azhar Prof. Ahmad Thayyib menyebut khutbah ini segaris dengan khutbah Nabi Isa AS di bukit Galilea dan sebelumnya Nabi Musa AS di Gunung Sinai. Penegasan terhadap persaudaraan kemanusiaan. Kita semua, umat manusia, bersaudara,” tulis TGB pada akun Facebook resminya.
TGB juga melanjutkan, Grand Syekh menegaskan bahwa sebab utama krisis kemanusiaan adalah hilangnya nurani, lenyapnya akhlak agama, dominasi materialisme-ateisme yang menuhankan manusia dan tak henti mencerca agama.
Menurut TGB, Grand Syekh juga mengajak segenap pemimpin keagamaan dan umat beragama untuk melawan gerakan destruktif atas nama agama, sekaligus menghentikan eksploitasi agama untuk membangun gelombang kebencian, melancarkan pertumpahan darah dan tindak kekerasan.
“Agama adalah pemandu kehidupan, pengikat persaudaraan dan penjaga kemanusiaan,” ungkapnya.
TGB menunjukkan bahwa Mitsaq al-ukhuwwah al-insaniyyah (Piagam Persaudaraan Kemanusiaan) yang ditandatangani Grand Syekh bersama Paus Fransiskus di Abu Dhabi adalah pernyataan terkuat dalam sejarah hubungan Islam dan Kristen.